Luar Negeri

Jika Kim Jong-un Serang AS dengan Nuklir, Amerika Serikat Ancam Rezim Korea Utara Bakal Tamat

Presiden Joe Biden menegaskan, jika Kim Jong-un menyerang mereka dengan nuklir maka rezim negara tertutup itu akan tamat.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/KCNA VIA KNS
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui.(AFP/KCNA VIA KNS) 

Dan bulan lalu, Pyongyang berhasil menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit.

Sejak saat itu, mereka mengklaim bahwa satelit tersebut telah memberikan gambar situs-situs militer utama AS dan Korea Selatan.

 

Baca juga: Momen Langka, Kim Jong-Un Menangis Minta Para Perempuan Korea Utara Miliki Lebih Banyak Anak

Korea Utara Uji Coba Rudal ICBM

Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara telah kembali menembakkan rudal balistik jarak jauh yang dilarang secara internasional pada Senin (18/12/2023).

Sebelumnya, Korea Utara juga telah melakukan uji coba peluncuran rudal jarak pendek pada Minggu (17/12/2023) malam.

Negara itu telah memperpanjang jumlah uji coba senjata yang memecahkan rekor tahun ini dan dikecam oleh Barat.

Peluncuran beruntun ini nyatanya terjadi setelah Pyongyang menyuarakan kemarahan atas terjalinnya kerja sama nuklir yang lebih dalam antara Seoul dan Washington.

Amerika Serikat dan Korea Selatan diketahui pada Jumat (15/12/2023) telah mengadakan sesi kedua Kelompok Konsultasi Nuklir di Washington.

Mereka membahas penangkalan nuklir jika terjadi konflik dengan Korea Utara.

Pada Sabtu, mereka memperingatkan bahwa setiap serangan nuklir dari Pyongyang ke Amerika Serikat dan Korea Selatan akan mengakibatkan berakhirnya rezim Korea Utara.

Seorang Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara pada Minggu mengecam rencana AS dan Korea Selatan untuk memperluas latihan militer gabungan tahunan tahun depan dengan memasukkan latihan operasi nuklir.

"Ini adalah sebuah deklarasi terbuka mengenai konfrontasi nuklir untuk menjadikan penggunaan senjata nuklir terhadap DPRK (Korea Utara) sebagai sebuah fait accompli," kata sebuah pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita KCNA.

"Setiap upaya untuk menggunakan kekuatan bersenjata terhadap RRDK akan menghadapi serangan balasan yang preemptif dan mematikan," tambah pernyataan itu.

Baca juga: VIDEO Korut Dukung Hamas Serang Israel Beri Bantuan Pesawat Tempur Berdaya Ledak Tinggi

Peluncuran rudal jarak jauh

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved