Aceh Utara Tertinggi, 33 Kasus Difteri di Aceh per November 2023, Dua Meninggal

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kabupaten Aceh Utara menjadi yang tertinggi, sebanyak 33 kasus difteri ditemukan per November 2023. Dua orang meninggal.

Diketahui difteri merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan, membuat selaput jaringan mati dan menumpuk di tenggorokan serta amandel.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh per November, Aceh Utara menjadi kabupaten tertinggi dengan 6 kasus, disusul Aceh Besar dan Banda Aceh sebanyak 5 kasus serta Bireuen 4 kasus.

Baca juga: 66 Persen Warga Aceh Masih BAB Sembarangan di Tempat Terbuka, Tertinggi Gayo Lues

Baca juga: Hampir 90 Persen Warga Pidie Masih BAB Sembarangan di Tempat Terbuka

Sementara angka kematian, masing-masing dari Aceh Utara dan Aceh Jaya meninggal satu orang karena difteri.

Belum menutup tahun, namun jumlah kasus pada 2023 mengalahkan angka kasus tahun sebelumnya.

Tahun lalu, jumlah kasus difteri di Aceh sebanyak 30 orang dengan tiga kematian sepanjang 2022. Artinya terjadi kenaikan 3 kasus per November 2023.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr Munawar, SpOG (K) mengatakan, penyebab terjadinya peningkatan kasus difteri tahun ini karena rendahnya imunisasi pada bayi baru lahir.

Alasan para orang tua umumnya karena dampak vaksin saat imunisasi menyebabkan anak demam tinggi dan sakit.

"Padahal demam setelah vaksin itu bagus, artinya ada reaksi dalam pembentukan imun tubuh," jelas dr Munawar saat ditemui ditemui di ruangannya, Senin (11/12/2023).

Penjelasan ini didukung dengan data status imunisasi di mana 76 persen penderita kasus difteri di Aceh merupakan mereka yang tidak imunisasi.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh dr Iman Murahman mengatakan, terjadi peningkatan tajam kasus difteri di sejumlah daerah.

“Kalau kita lihat per tahun memang pastinya tahun ini akan lebih tinggi,” ungkap dr Iman.

Peningkatan kasus terjadi di beberapa kabupaten/kota seperti Aceh Utara naik 5 kasus, Aceh Besar naik 4 kasus, Bireuen dan Banda Aceh masing-masing naik 1 kasus. (*)