Info Kesehatan Aceh
Berkontak dengan Penderita Difteri, Apa yang Harus Dilakukan? Begini Saran Dinkes Aceh
Apa yang harus dilakukan jika berkontak dengan penderita difteri? Begini saran Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Apa yang harus dilakukan jika berkontak dengan penderita difteri? Begini saran Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh.
Diketahui difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka.
Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan.
Penyebab utama difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit.
Baca juga: 5 Gejala Difteri dan Cara Pencegahannya, Ibu Wajib Tahu Ini
Baca juga: Aceh Utara Tertinggi, 33 Kasus Difteri di Aceh per November 2023, Dua Meninggal
Jika masyarakat berkontak dengan penderita difteri, maka diwajibkan untuk melakukan langkah-langkah berikut ini.

Pertama, minum obat antibiotik sesuai arahan petugas kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit dan harus habis.
Kedua, melengkapi imunisasi meliputi imunisasi difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus (DPT), Hepatitis B (HB), haemophilus influenzae tipe B (HiB) usia 2 bulan, 3 bulan 4 bulan, dan booster pada usia 18 Bulan.
Imunisasi Difteri Tetanus (DT) Kelas 1 SD dan Imunisasi Tetanus Difteri (TD) Kelas 2 dan 5 SD.
Ketiga, pengambilan swab tenggorokan sesuai arahan petugas kesehatan.
Kasus Difteri Meningkat di Aceh
Sementara tahun ini, terjadi peningkatan kasus difteri di Aceh dari yang sebelumnya 30 kasus dan tiga kematian pada 2022 menjadi 33 kasus dan dua meninggal per November 2023.
Belum menutup tahun, namun jumlah kasus pada 2023 mengalahkan angka kasus tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr Munawar SpOG (K) mengatakan, penyebab terjadinya peningkatan kasus difteri tahun ini karena rendahnya imunisasi pada bayi baru lahir.
Alasan para orang tua umumnya karena dampak vaksin saat imunisasi menyebabkan anak demam tinggi dan sakit.
"Padahal demam setelah vaksin itu bagus, artinya ada reaksi dalam pembentukan imun tubuh," jelas dr Munawar saat ditemui ditemui di ruangannya, Senin (11/12/2023).
Baca juga: 66 Persen Warga Aceh Masih BAB Sembarangan di Tempat Terbuka, Tertinggi Gayo Lues
Penjelasan ini didukung dengan data status imunisasi di mana 76 persen penderita kasus difteri di Aceh merupakan mereka yang tidak imunisasi.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh dr Iman Murahman mengatakan, terjadi peningkatan tajam kasus difteri di sejumlah daerah.
“Kalau kita lihat per tahun memang pastinya tahun ini akan lebih tinggi,” ungkap dr Iman.
Aceh Utara menjadi kabupaten tertinggi dengan 6 kasus, disusul Aceh Besar dan Banda Aceh sebanyak 5 kasus serta Bireuen 4 kasus.
Peningkatan kasus terjadi di beberapa kabupaten/kota seperti Aceh Utara naik 5 kasus, Aceh Besar naik 4 kasus, Bireuen dan Banda Aceh masing-masing naik 1 kasus.
Demikian langkah-langkah yang harus dilakukan jika berkontak dengan penderita difteri berdasarkan saran Dinkes Aceh serta gambaran kasus difteri hingga per November 2023.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.