Berita Aceh Besar

Putra Aceh Besar Lulus Summa Cum Laude di Maroko, Tesisnya soal Akidah Sesat dan Penanggulangannya

Tgk Asyraf, begitu ia biasa disapa meraih gelar S-2 di Bidang Ilmu Akidah dan Studi Agama-Agama dalam Perspektif Ulama Barat.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Asyraf Muntazhar, putra Barabung, Aceh Besar, berhasil menamatkan program magisternya dalam masa dua tahun di Universitas Hassan II Ain Chock, Casablanca, Kerajaan Maroko pada hari Rabu (20/12/2023) dengan predikat Hasan Jiddan (Summa Cum Laude). 

Tgk Asyraf, begitu ia biasa disapa meraih gelar S-2 di Bidang Ilmu Akidah dan Studi Agama-Agama dalam Perspektif Ulama Barat.

Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Asyraf Muntazhar, putra Barabung, Aceh Besar, berhasil menamatkan program magisternya dalam masa dua tahun di Universitas Hassan II Ain Chock, Casablanca, Kerajaan Maroko pada hari Rabu (20/12/2023) dengan predikat Hasan Jiddan (Summa Cum Laude).

Sidang tesis yang dilaksanakan di Maktabah Kulliyat Ain Chock itu berlangsung selama lebih dari dua jam.

Tgk Asyraf, begitu ia biasa disapa meraih gelar S-2 di Bidang Ilmu Akidah dan Studi Agama-Agama dalam Perspektif Ulama Barat.

Tgk Asyraf mempertahankan tesisnya di hadapan sejumlah penguji dari salah satu universitas terbaik di Maroko tersebut, yaitu Prof Dr Abdel Mun'im Kriker dan Dr Muhammad El Maroufi, serta dosen pembimbing tesis, Dr Abdessalam Rhiwi yang turut hadir dalam sidang tersebut.

Hadir pula sejumlah mahasiswa Maroko dan para pelajar Indonesia di Maroko dari berbagai jenjang pendidikan, mengingat Asyraf menjabat Sekretaris Umum Forum Mahasiswa Aceh Sedunia (Formad).

Alumnus Dayah Insan Qurani, Aceh Besar, ini mempertahankan tesisnya berjudul "Akidah-Akidah Sesat di Republik Indonesia dan Metode Penanggulangannya".

Baca juga: VIDEO Firli Bahuri Mengundurkan Diri dari Ketua KPK, Sudah Kirim Surat Ke Presiden Jokowi

Dalam tesis ini ia mengupas sejumlah pemikiran akidah sesat yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Ia juga membahas dan meneliti metode yang dilakukan pihak-pihak terkait di Indonesia, seperti pemerintah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan sejumlah ormas keagamaan dalam menanggulangi penyebaran akidah sesat tersebut dengan merujuk kepada referensi ulama-ulama Maghrib ‘Arabi (Dunia Barat Islam-Maroko dan sekitarnya) dalam memperkuat argumentasi ilmiahnya.

Prof Abdel Mun'im yang bertindak sebagai pimpinan sidang, dalam komentarnya terhadap tesis Tgk Asyraf turut memuji argumentasi kuat dan informasi lengkap terkait hal-hal yang berkaitan dengan tema tesis, kendati ia tetap memberikan beberapa masukan untuk perbaikan kualitas penulisan karya ilmiah tersebut.

"Saya mengapresiasi karya ilmiah milik Sidi Asyraf Muntazhar yang cukup kuat dalam mengutarakan argumentasi ilmiahnya terkait problematika yang terjadi di negaranya (Indonesia) dengan tetap berpegang pada nilai-nilai yang dipelajarinya selama mengenyam pendidikan di Maroko," ujarnya.

"Semoga sidang tesis ini dapat memotivasi para pelajar Indonesia lainnya untuk terus memacu kualitas pendidikannya dan terus menggali ilmu sebanyak-banyaknya di Maroko ini," pesannya kepada para hadirin.

Di akhir sidang tersebut, para penguji menyepakati dan mengumumkan untuk menganugerahi Tgk Asyraf dengan nilai 18/20 atau predikat Hasan Jiddan yang merupakan predikat tertinggi dalam predikat akademik yang berlaku di Maroko.

Baca juga: VIDEO Hendak Kirim Ribuan Pejuang ke Gaza, Pemimpin Ansarallah Minta Negara Arab Buka Perbatasan

Predikat ini setara dengan summa cum laude.

Di Maroko ada lima tingkatan nilai yudisium saat sidang skripsi, tesis, maupun disertasi, yakni dhaif, maqbul, mustahsan, hasan, dan hasan jiddan (nilai di atas 15 dalam skala 0-20).

Asyraf, selepas sidangnya menyampaikan rasa syukur atas pencapaiannya ini.

"Alhamdulillah, amanah ini telah tuntas kami laksanakan dengan baik.

Harapan kami, semoga apa yang kami tuangkan dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, dan menjadi pemacu semangat kepada para junior dan teman-teman kami yang masih mengenyam pendidikan di Maroko," ucapnya.

Sebagai informasi, Tgk Asyraf Muntazhar merupakan putra Aceh Besar kelahiran Jakarta yang besar di Gampong Barabung, Kecamatan Darussalam.

Baca juga: Hamas Tolak Perintah Gencatan Senjata, Minta Israel Bebaskan Ribuan Tahanan Palestina

Ia putra Saifuddin A Rasyid, salah satu dosen di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Asyraf menamatkan pendidikan dasarnya di MIN Model Banda Aceh, lalu melanjutkan pendidikan menengah di MTsS Ulumul Qur'an Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Setelahnya, mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko ini mengenyam pendidikan di MAS Insan Qurani Aneuk Batee, Aceh Besar, hingga lulus pada tahun 2017.

Ia menamatkan pendidikan S-1 di bidang Studi Islam Universitas Sidi Mohammed ben Abdellah Saiss, Fes, Maroko dalam waktu empat tahun, sebagai salah satu dari 15 orang penerima beasiswa kerja sama Kementerian Agama RI dan Kementerian Pendidikan Tinggi Maroko.

Ia kemudian melanjutkan dan menamatkan pendidikan masternya di Universitas Hassan II Ain Chock, Casablanca, Kerajaan Maroko dan lulus dengan predikat Hasan Jiddan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved