Berita Aceh Besar

Hati-hati! Frekuensi Kebakaran Meningkat di Aceh Besar, BPBD Tekankan Hal Ini

“Jangan membakar sampah sembarangan atau membuka lahan dengan cara dibakar karena risikonya sangat besar,” kata Ridwan Jamil.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
PADAMKAN API - Petugas Damkar BPBD Aceh Besar berupaya melakukan pendinginan terhadap bangunan yang terbakar di Gampong Bueng Pageu, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (21/9/2025). 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil menyebutkan, frekuensi kebakaran permukiman dan lahan dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan.

Karena hal itu pula, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kebakaran permukiman yang akhir-akhir ini semakin sering terjadi.

Ia mengingatkan, masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran.

Seperti membuka lahan baru dengan cara membakar, mengusir hama dengan api, atau membakar sampah tanpa pengawasan.

“Dengan tingginya frekuensi kejadian kebakaran belakangan ini, kami mengimbau seluruh masyarakat Aceh Besar untuk lebih berhati-hati,” ujarnya. 

Baca juga: Sepasang Lansia yang Meninggal Dalam Kebakaran di Lhokseumawe Dibawa ke RS Dalam Kantong

“Jangan membakar sampah sembarangan atau membuka lahan dengan cara dibakar karena risikonya sangat besar,” kata Ridwan, Selasa (23/9/2025).

Pria yang akrab disapa RJ itu mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, sejumlah peristiwa kebakaran terjadi di Aceh Besar

Mulai dari kebakaran lahan rumbia, rumpun bambu, kebun produktif, halaman rumah, kandang ternak, hingga rumah warga. 

Kondisi tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan dan keselamatan hewan peliharaan masyarakat.

“Sudah banyak kerugian yang ditimbulkan, bukan hanya materi tetapi juga korban binatang peliharaan yang ikut terbakar,” urai dia. 

Baca juga: Cerita Saksi Mata Kebakaran yang Menyebabkan Pasutri Meninggal Dunia, Sang Anak Sempat Terobos Api

“Polusi udara dan rusaknya habitat alam juga menjadi dampak serius dari kebakaran ini,” jelas RJ.

Untuk mencegah semakin meluasnya kasus kebakaran, BPBD Aceh Besar mengharapkan keterlibatan semua pihak, baik instansi di tingkat kabupaten maupun kecamatan, untuk aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. 

RJ menekankan, pentingnya peran pemerintah gampong melalui keuchik, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam menyampaikan bahaya serta ancaman pidana bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Selain itu, BPBD Aceh Besar juga membuka layanan darurat yang bisa dihubungi masyarakat jika terjadi peristiwa yang membahayakan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved