Kupi Beungoh
Safiatuddin, Perempuan Cantik dari Aceh yang Gemparkan Dunia Melayu
Putri Iskandar Muda itu bergelar Taj al-‘Alam Safiatuddin. Taj al-‘Alam adalah kata dari Bahasa Arab yang mempunyai makna Mahkota Dunia.
Perjalanan Sang Ratu dalam memimpin Aceh tidak mulus. Dalam kurun 35 tahun Sang Ratu bertahta terdapat berbagai cerita, termasuk perlawanan-perlawanan pada negara asing yang ingin merebut Aceh.
Nama Safiatuddin harum semerbak di seantero Melayu, bahkan dunia. Ratu Safiatudiin digambarkan oleh Inggris maupun Belanda adalah sosok perempuan yang berani dan tidak gentar pada musuh manapun di dunia.
Segala upaya ia kerahkan untuk mempertahankan kedaulatan Kerajaan Aaceh Darussalam.
Selain itu, Ratu Safiatuddin sangatlah santun. Ia menghormati para ulama dan tetap menjalankan syariat Islam di Aceh. Ia memberikan segala ide dan kebijakan yang sangat visioner atau berpikir maju ke depan, melampaui zamannya.
Terobosan-terobosan yang ia terapkan nyata masih diikuti hingga zaman modern ini. Walau pun ia perempuan, namun kiprah Safiatuddin tidak kalah dengan pemimpin lainya termasuk bidang pendidikan.
Berdasarkan penelitian penulis dari berbagai sumber kiprah Safiatuddin dalam Kerajaan Aceh Darussalam dapat diperhatikan melalui beberapa dua aspek yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia dan meningkatkan Pembangunan infrastruktur.
Peningkatan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan cara memberdayakan para pakar ilmu dalam atau yang barasal luar negeri asing sebagai ahli.
Ilmuan tersebut salah satunya yaitu Nuruddin Ar-Raniry dari India dan Abdurrauf As-Singkili dari Aceh bagian Barat Selatan Aceh. Mereka merupakan penasehat Kerajaan Aceh Darussalam.
Ratu Safiatuddin adalah perempuan aktif dan produktif dalam menulis, termasuk menulis syair dalam bentuk sastra yang indah. Pada masa pemerintahannya, Sang Ratu meminta para pakar dan ulama untuk menulis karya ilmiah keilmuan untuk kerajaaan Aceh Darussalm yang dimanfaatkan untuk masyarakat.
Salah satu karya tersebut seperti Bustanul Salatin Syifau A-Qulub, Tanbihul al-Awwaam, dan puluhan karya lainnya dari Sykeh Nurudiddin A-Raniry.
Ulama hebat Abdur Rauf Singkili juga ikut serta menulis karya ilmiah diantaranya kitab berjudul Kifayatu al-Muhtadi, Umdatul Ahkam, Mir’at al-Thullab fî Tasyil Mawa’iz al-Badî’rifat al-Ahkâm al-Syar’iyyah li Malik al-Wahhab. Karya tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa melayu.
Pada masa Ratu Safiatuddin disalurkan beasiswa untuk para pelajar dan para ulama untuk menimba ilmu di luar negeri. Karena perekonomian masa itu sangat sejahtera, maka sang Ratu memberikan dana untuk biaya pendidikan. Salah satunya yaitu Syekh Abdur Rauf As-Singkili untuk berangkat ke Makkah, India dan Baghdad dan negara lainnya.
Ketika perempuan cantik yang bergelar Sultanah Taj al-A`lam mengerahkan pikiran dan kontribusinya dengan kepedulian terhadap Sumber Daya Manusia.
Selanjutnya Ratu membangun sarana dan prasarana belajar yang disebut juga infrastuktur seperti membangun menasah untuk pusat pendidikan, membangun zawiyyah (dayah), dan perpustakaan. Hal tersebut sangat mengagumkan generasi saat ini kususnya lagi kaum perempuan.
Tanah Melayu Aceh memiliki sosok perempuan yang terkenal cantik, pemberani, berhati lembut dan dermawan. Ia adalah adalah pemimpin yang menggemparkan tanah Melayu.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.