SBY Saweu Aceh
Ulama Aceh Ingin Prabowo Lanjutkan Legacy SBY, Tgk Mustafa Sarong: Tidak Terputus di Tengah Jalan
"Artinya tidak terputus di tengah jalan. Mudah-mudahan Bapak Prabowo jadi presiden. Tolong dicatat ini harapan ulama dan rakyat Aceh,” ungkapnya.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tokoh Ulama Aceh, Tgk Mustafa Sarong atau Walidi mengatakan, pihaknya senantiasa berharap melalui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo agar perdamaian Aceh tetap terjaga.
Harapan ini disampaikan ulama Aceh dalam kegiatan silaturahmi dan doa bersama Prabowo Subianto dengan ulama dari kabupaten/kota di Aceh.
"Artinya tidak terputus di tengah jalan. Mudah-mudahan Bapak Prabowo jadi presiden. Tolong dicatat ini harapan ulama dan rakyat Aceh,” ungkapnya.
Melalui Prabowo, ia mengharapkan, Aceh nyaman, aman, damai dan tentram.
Selain itu, , Tgk Mustafa Sarong juga mengucapkan terima kasih kepada SBY yang terus memperhatikan nasib rakyat Aceh semenjak menjabat sebagai Menkopolhukam dan jadi Presiden, dan hingga sekarang.
“Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan untuk Aceh tidak putus di tengah jalan,” pintanya.
“Kepada Pak Prabowo, jika terpilih jadi presiden tolong bapak jalankan apa yang sudah dicetus oleh Pak SBY,” ucap Walidi.
“Budi baik Pak SBY untuk Aceh tetap kami kenang,” pungkasnya.
Kenangan AHY di Aceh
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang masa-masa tahun 2002-2003, saat pertama kali ia bertugas di Aceh.
Pada tahun itu, situasi Aceh masih membara akibat konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Walaupun kurang lebih satu tahun, AHY mengaku, dirinya kerap berada di hutan dan di gunung bertemu masyarakat.
Ia merasakan duka nestapa masyarakat Aceh yang terjepit akibat dampak dari dua belah pihak yang bertikai.
"Ekonomi tidak tumbuh, rakyat hidupnya sulit lantaran situasinya tidak menentu. Karena mereka hidup serba ketakutan,” cerita AHY yang kala itu masih bertugas di Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Kami saat itu sama-sama berdoa dan memohon kepada Allah semoga konflik segera berakhir, perdamaian segera hadir di Bumi Serambi Mekkah,” kenang AHY.
"Sebagai generasi penerus Pak SBY, saya dan para sahabat berusaha untuk bisa melanjutkan segala legacy apa yang sudah diperjuangkan oleh generasinya selama ini,” lanjutnya.
Waktu berlalu dan ternyata Allah SWT mempunyai skenario yang lebih besar.
Pada akhir tahun 2004, gempa bumi dan tsunami melanda Aceh.
Ratusan ribu syuhada menjadi korban.
AHY mengatakan, Presiden SBY bersama Pemerintah Aceh berhasil menghadirkan kedamaian Aceh di tahun 2005.
Pasalnya, sesungguhnya tanpa perdamaian, tidak akan hadir kesejahteraan masyarakat Aceh.
"Saya harap kepada Capres Prabowo dapat mendengarkan langsung apa yang menjadi harapan masyarakat Aceh. Mari kita songsong hari esok dengan optimisme dan harapan yang baik,” tutupnya.
Pesan SBY ke Prabowo
Sementara itu, Presiden RI Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto agar tetap menjaga perdamaian Aceh dan melanjutkan legacy darinya jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu dikatakan SBY ketika kegiatan silaturahmi dan doa bersama dengan para ulama memperingati 19 tahun Tsunami Aceh di Hermes Palace Hotel, Selasa (26/12/2023).
Saat peristiwa tsunami itu, dia baru dua bulan mengemban amanah sebagai Presiden RI.
Saat peristiwa itu juga, konflik di Aceh masih bergejolak.
Selain melakukan penanganan tsunami, ujar SBY, juga menemui kedua belah pihak yang bertikai dan mengajak untuk mengakhiri konflik.
“Mari kita akhir konflik secara adil dan bermartabat,” pesan saya ketika itu.
“Dirinya kemudian menginstruksikan kepada seluruh Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menurunkan senjata, dan fokus menyelamatkan para korban.
"Waktu peristiwa tsunami, saya minta TNI untuk meletakkan senjatanya. Mari bahu-membahu membantu saudara yang menjadi korban. Saya yakin dari GAM juga saat itu melakukan hal yang sama,” kata SBY.
Karena hal itu pula, ia juga berpesan kepada Prabowo dan Pemerintah Aceh jika mengemban amanah untuk memimpin bangsa, agar tetap menjaga perdamaian yang sudah terjalin.
Sebab, menurut dia, untuk mencapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak yang bertikai bukanlah perkara yang mudah.
Dirinya mengenang ketika dahulu marathon menemui tokoh masyarakat dan ulama Aceh untuk membicarakan perdamaian tersebut.
“Perdamaian Aceh tidak datang dengan sendirinya. Prosesnya panjang, mengalami pasang dan surut,” urainya.
“Saya menjadi salah satu pelaku sejarah, untuk memohon dan petunjuk kepada alim ulama untuk melahirkan perdamaian ini,” kenang SBY.
SBY mengungkapkan, hampir semua kabupaten/kota di Aceh ia datangi untuk bertemu ulama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas yang berharap untuk konflik ini dihentikan.
Bahkan ia juga berangkat keluar negeri untuk memohon dukungan perdamaian tersebut. Puncaknya terjadi pada perjanjian Helsinki.
"Kita harap generasi ke depan dapat membuat Aceh lebih damai dan lebih maju,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto mengatakan, sosok Presiden RI Ke-6, SBY mampu melaksanakan suatu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami 19 tahun silam dalam mengendalikan saat-saat genting.
Karena bencana tsunami itu salah satu yang sangat besar terjadi, tidak hanya untuk Indonesia, namun dunia.
Selain itu, kata Prabowo, SBY juga membuat terobosan yang luar biasa, Aceh mencapai perdamaian untuk menyelesaikan konflik yang sudah terjadi 32 tahun lamanya.
“Karena dalam tragedi bencana itu juga, Pak SBY juga berinisiatif untuk mendudukan kedua belah pihak yang dulunya bertikai saat konflik Aceh, dan sepakat menjalankan perdamaian,” tukasnya.
Karena hal itu, ada banyak pelajaran yang bisa diambil atas langkah yang diambil SBY.
Antara lain, semua pihak harus bersatu dan mengerahkan semua kekuatan untuk kepentingan rakyat.
Di mana sekarang ada kebangkitan di Aceh usai perdamaian tersebut.
Sehingga Aceh potensinya sebagai bagian yang esensial dari keluarga besar NKRI.
“Harapan masyarakat ke depan, kita akan terus memperhatikan kepentingan rakyat di Aceh. Sehingga Aceh terus damai, aman, makmur bersama seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.