Pengungsi Rohingya
Mahasiswa Serang Pengungsi Rohingya, Panglima Laot: Menyayat Hati, Coreng Wajah Aceh di Mata Dunia
Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar menyoroti tindakan mahasiswa yang menyerang pengungsi Rohingya saat demonstrasi di Balai Meuseuraya Aceh.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
"Kalau dalam hukum adat laut yang kita perjuangkan, kambing saja terapung-apung masih hidup di laut, wajib tolong," kata Azwir.
"Nelayan kita takut menolong, serba salah, dilapor. Dilema, kami menolong nanti ditangkap dan diperiksa," tambahnya.
Kemudian solusi jangka panjang, berdasarkan pengalamannya melihat pengungsi Suriah di Turki, perlu didorong pembicaraan yang lebih serius ke level Kementerian Luar Negeri.
"Level kita ini hanya perlu koordinasi dan kampanye kayak gini, itu saudara seiman kita, bukan pergi tur ke Aceh dan segala macam," kata Azwir.
Dia mencontohkan, UNI Eropa pernah mengadakan pertemuan terkait nasib pengungsi Suriah di Turki.
Karena Turki yang lebih dekat dengan Suriah, maka dimandatkan sebagai negara yang menyediakan tempat, tepatnya di Gaziantep. Sementara Jerman ikut membantu membuatkan barak.
Pihaknya juga mendorong UNHCR membicarakan hal ini ke level Kementerian Luar Negeri, agar solusi yang lebih konkrit terkait penanganan pengungsi Rohingya bisa didapat dari sana.
"Misal sepakatnya di Aceh, tapi saya dengar baru-baru ini dari Wapres misal di Pulau Galang," kata Azwir.
"Jadi kalau ada yang mendarat kita sorong ke sana, rumahnya yang buat Malaysia bantu, Thailand bantu, Myanmar bantu, nah baru itu yang namanya ASEAN," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.