Berita Banda Aceh
Nasir Djamil Desak UNHCR dan IOM Segera Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Tempat Lebih Layak
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, M. Nasir Djamil mengunjungi para etnis Rohingya yang ditampung di Balai Meuseuraya Aceh (BMA)
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, M. Nasir Djamil mengunjungi para etnis Rohingya yang ditampung di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Sabtu (30/12/2023).
Ia mengatakan, UNHCR dan IOM dapat segera memberikan yang terbaik untuk pengungsi Rohingya tersebut.
Pasalnya, saat ini mereka ditampung bukan di tempat yang layak untuk beristirahat.
“Karena ini tanggung jawab mereka. Pengungsi itu mendarat di pantai -pantai di Aceh, mau tidak mau sebagai Anggota Komisi III, kondisi ini tidak boleh berlama-lama. Sampai mereka berada di Aceh,” kata Nasir kepada wartawan.
Meski begitu, kata Nasir, ia meminta agar masyarakat tetap memperlihatkan sisi kemanusiannya. Pasalnya, para pengungsi itu adalah Muslim.
Baca juga: Ketua MPU Aceh Serahkan Bantuan Untuk Rohingya, Lem Faisal: Pemerintah Harus Memberi Solusi
Namun, kata dia, dirinya juga menuntut tanggung jawab UNHCR dan IOM agar segera memindahkan pengungsi itu ke tempat yang lebih layak.
“Karena ini masalah pengungsi yang masuk secara tidak resmi ke Aceh. Ini bukan kapasitas Pemerintah Aceh untuk mengatasi mereka. Tapi pemerintah pusat,” ujarnya.
Karena hal itu, ia juga berharap agar pemerintah pusat memaksimalkan kapasitasnya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sebab, kata Nasir, pemerintah pusat mempunyai otoritas untuk mendesak UNHCR dan IOM untuk segera memberikan fasilitas kepada pengungsi.
Baca juga: Rektor Klarifikasi Unmuha tak Terlibat dalam Demo Pengusiran Paksa Migran Rohingya di Banda Aceh
“Karena itu tanggung jawab UNHCR dan IOM. Jangan delegasikan kewenangan ini kepada pemerintah Aceh,” jelasnya.
Menurutnya, sikap Pemerintah Pusat belum terbuka dalam melakukan penanganan pengungsi tersebut.
“Sampai hari ini belum jujur dań tegas terkait masuknya mereka ke Aceh. Seharusnya pemerintah pusat punya sikap yang tegas, agar ada kepastian penanganan tersebut,” tutupnya.
Baca juga: Tiga Minggu Pasca Banjir, Hasil Kelapa Sawit di Trumon Tengah Belum Bisa Dipanen, Akses Jalan Sulit
Semarak HUT Ke-80 RI, Tim Patroli Polda Aceh Pasang Bendera di Kendaraan Masyarakat |
![]() |
---|
Doto Popon Kembali Nahkodai Asklin Aceh, Siap Perkuat Sinergi Klinik dengan Pemerintah |
![]() |
---|
Sore Ini, Anggota DPRA Khalid Sambut Mahasiswa Baru asal Thailand yang Belajar di Aceh |
![]() |
---|
Profil Rachmat Fitri, Mantan Kadisdik Aceh Korupsi Poyek Wastafel Rp43 Miliar, Putra Asli Aceh Barat |
![]() |
---|
Tidak Ada Instruksi Kibarkan Bintang Bulan Pada Peringatan 20 Tahun Damai Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.