Sebelum Sutarini Dimutilasi Suami, James Kerap Lakukan KDRT hingga Korban Kabur dari Rumah
Dalam perjalanan pulang, James mencecar Sutarini dengan berbagai pertanyaan. James menduga Sutarini telah melakukan perselingkuhan.
"Terakhir (Sutarini) pulang saat Hari Saraswati lalu untuk bersembahyang. Serta berkunjung ke keluarga, karena jika di Malang ia (Sutarini) merasa terkekang," ujar Wayan Surata yang merupakan sepupu dari Sutarini, Selasa.
"Kakak dan adik dari Sutarini yang berangkat ke Malang, membawa tirta dari sanggah dan kawitan. Kalau tirta pura desa tidak ada, karena Sutarini sudah bukan warga desa adat di sini (Desa Adat Banda) pasca menikah," ungkap dia.
"Rencana besok pulang ke Bali, karena ada upacara pengabenan adik saya. Tapi Tuhan berkehendak lain, belum sempat pulang ke Bali, ia (Sutarini) meninggal dunia," ungkap Surata.
Jenazah Ni Made Sutarini rencananya diaben hari ini, Rabu (3/1/2024) di Malang.
Upacara pengabenan akan difasilitasi PHDI Malang dan kerabat korban di Surabaya Jawa Timur.
Suardana beserta kakak tertua korban, Ni Wayan Suarini telah berangkat ke Malang Selasa (2/1/2024) kemarin untuk membawa tirta (air suci) di sanggah dan kawitan untuk upacara pengabenan Made Sutarini.
Baca juga: Fakta Suami Bunuh dan Mutilasi Istri di Malang, Dipotong Jadi 10 Bagian, Jasad Ditemukan di Ember
Duka Keluarga
Kepergian Ni Made Sutarini, ibu dua anak ini membawa duka mendalam bagi keluarganya di Bali.
I Komang Suardana (48), adik kandung Ni Made Sutarini tampak meneteskan air mata saat berbincang dengan Tribun Bali, Selasa (2/1/2024).
Dia mengenang sang kakak yang meninggal di tangan suaminya sendiri, James Loodewyk Tomala dengan cara dimutilasi.
Komang Suardana menceritakan saat bekerja di Surabaya dan mengetahui kakaknya sering mendapat perlakuan kasar dari suaminya.
"Saya dulu pernah bekerja di Surabaya. Waktu saya di Surabaya, sering kakak saya (Sutarini) dipukuli oleh suaminya, sampai disundut dengan rokok," ujar Suardana saat ditemui di kediamannya di Banjar Banda, Desa Takmung, Klungkung, Bali, kemarin.
Menurut Suardana, Sutarini sudah sejak lama ingin melapor ke polisi, namun hal itu urung dilakukan karena anak-anaknya masih kecil.
Bahkan sampai kedua anaknya dewasa, Sutarini masih kerap mendapatkan perlakuan kekerasan hingga disekap dari suaminya.
Sehingga Sutarini lebih memilih tinggal bersama kerabatnya di Surabaya dan jarang pulang ke Malang.
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Raih MAW Talk Awards 2025 Kategori Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
Kakanwil kemenag dan Kadisdik Tinjau Program Limit Mengaji, Upaya Bentuk Generasi Qurani |
![]() |
---|
Tiba di Aceh Seusai Docking, KMP BRR Siap Layani Penumpang Rute Banda Aceh-Sabang dan Sebaliknya |
![]() |
---|
Kemenhut RI Verifikasi Tiga Usulan HKm Kelompok Tani Hutan Abdya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.