Breaking News

Sebelum Sutarini Dimutilasi Suami, James Kerap Lakukan KDRT hingga Korban Kabur dari Rumah

Dalam perjalanan pulang, James mencecar Sutarini dengan berbagai pertanyaan. James menduga Sutarini telah melakukan perselingkuhan.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase @joshuanade
Ni Made Sutarini (55), asal Dusun Banda, Desa Takmung, Klungkung, Bali tewas di tangan suaminya, James Loodewyk Tomala, Sabtu (30/12/2023) lalu. Sebelum meninggal, Made Sutarini ternyata sudah berencana untuk pulang ke kampung halamannya di Dusun Banda, Klungkung, Rabu (3/1/2024). 

"Kedua anaknya bahkan lebih sering bersama ibunya. Sekarang anak yang pertama kerja di Singapore, yang kedua jadi teknisi di rumah sakit di Badung," ungkapnya.

Suami Sutarini Marah-marah dan Mengancam
Wayan Surata mengatakan, dua minggu lalu, suami Ni Made Sutarini, James Lodewyk sempat pulang ke rumah keluarga Sutarini di Banjar Banda, Desa Takmung.

James datang marah-marah, dan menanyakan keberadaan Sutarini.

"Ia (James) ke sini (rumah Sutarini) marah-marah. Nanya di mana Made (Sutarini)," ungkap Surata.

James berada di rumah Sutarini sekitar dua jam, dan terus marah-marah menanyakan keberadaan Sutarini.

Padahal Sutarini berada di rumah kerabatnya di Surabaya.

"Saya diminta menelepon, tapi saya dapat kode dari anaknya untuk tidak bilang keberadaan Sutarini. Saya katakan telponnya menghubungi dan tidak diangkat," ungkap dia.

Bahkan sebelum pergi, James sempat mengancam akan membunuh Sutarini jika ketemu.

"(James) sempat bilang, kalau ketemu, saya bunuh dia (Sutarini). Suaminya (James) sempat mengancam seperti itu," terang Surata.

Sebelum pembunuhan tragis tersebut terjadi, kerabat di Surabaya sebenarnya sudah melarang Sutarini ke Malang.

Kebetulan Sutarini merupakan ketua arisan di sebuah yayasan.

Ia tidak pulang ke rumahnya di Malang, namun pergi ke Yayasan.

"Saat ke Malang itulah, kebetulan Sutarini hendak beli nasi. Saat itu dilihat suaminya (James). Tangan Sutarini ditarik, lalu diajak pulang ke rumahnya. Terjadi percekcokan, dan terjadilah kejadian pembunuhan," jelas Surata.

Keluarga pertama kali mengetahui pembunuhan terhadap Sutarini dari anak laki-lakinya.

Kebetulan saat itu anak laki-laki ditelepon oleh tetangga di Malang, dan memberi kabar jika Sutarini dibunuh suaminya.

"Keluarga di sini tentu syok, apalagi dikatakan dimutilasi dengan keji. Keluarga di Bali semua syok," ungkap Surata.

Baca juga: Suami Bunuh dan Mutilasi Istri di Malang, Pelaku Potong Jasad Korban Jadi 10 Bagian, Ini Motifnya

Kronologis Pembunuhan

Peristiwa pembunuhan dan mutilasi terjadi setelah pelaku James menjemput korban di Taman Krida Budaya yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Sabtu (30/12/2023) pukul 08.15 WIB.

Kemudian keduanya pun pulang ke rumah di Jalan Serayu, Nomor 6, Kecamatan Blimbing.

Keduanya tiba di rumah sekira pukul 10.30 WIB.

Sesampainya di rumah, pasutri ini terlibat pertengkaran hingga pelaku memukul korban.

"Tersangka memukul kepala korban dengan tangan lalu mencekik leher korban hingga meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto kepada TribunJatim.com, Minggu (31/12/2023).

Setelah mengetahui istrinya meninggal dunia, pelaku berupaya menyembunyikan jasad korban.

Di tengah kebingungan, muncul ide di benaknya melakukan mutilasi terhadap tubuh istrinya menjadi beberapa bagian.

"Dugaan awal, mutilasi dilakukan tersangka karena berencana menghilangkan jenazah korban," katanya.

Lantas James pun memutilasi tubuh korban menggunakan pisau besar atau parang dan pisau kecil menjadi 10 bagian.

Adapun bagian tubuh yang dipotong di antaranya bagian kepala-leher, lengan kanan atas-telapak tangan, lengan kiri atas-telapak tangan, torso (badan), paha atas kanan-lutut, paha atas kiri-lutut, betis kanan-engkel, betis kiri-engkel, telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri.

Setelah melakukan aksinya, pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pada Minggu (31/12/2023) pagi.

Kepada polisi ia mengakui seluruh perbuatannya.

"Tersangka menyerahkan diri, sehingga peristiwa ini terungkap. Dan hingga saat ini, tersangka masih kami periksa," katanya.

Polisi segera datang ke lokasi rumah tersangka dan melakukan olah TKP.

Sedangkan jenazah korban, dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dari hasil penyelidikan sementara, permasalahan rumah tangga menjadi motif tersangka tega menghabisi nyawa korban.

 

Baca juga: Pernah Harumkan Nama Indonesia di Kancah Dunia, Ini Deretan Prestasi Rizal Ramli Semasa Hidupnya

Baca juga: Kapten Philip Pilot Susi Air yang Disandera KKB Foto Bersama Egianus Kogoya, Diduga Berada di Yuguru

Baca juga: Rusia Hujani Ukraina dengan 10 Rudal Hipersonik Kinzhal, 5 Warga Sipil Tewas dan Ratusan Terluka

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved