Luar Negeri

Japan Airlines Alami Kerugian Capai Rp1,6 Triliun akibat Tabrakan Pesawat di Bandara Tokyo

Japan Airlines memperkirakan kerugian operasional mencapai lebih dari 100 juta dolar atau sekitar Rp 1,6 triliun setelah pesawatnya hancur

Editor: Faisal Zamzami
JIJI PRESS/AFP/Japan OUT
Foto yang disediakan oleh Jiji Press ini menunjukkan sebuah pesawat Japan Airlines terbakar di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo pada Selasa (2/1/2024). Pesawat itu terbakar setelah tampaknya bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang. 

SERAMBINEWS.COM - Japan Airlines memperkirakan kerugian operasional mencapai lebih dari 100 juta dolar atau sekitar Rp 1,6 triliun setelah pesawatnya hancur dalam kecelakaan di Bandara Haneda, Tokyo.

Pihak Japan Airlines mengatakan kerugian pesawat akan ditanggung oleh asuransi.

Mereka mengakses dampak perkiraan pendapatannya untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Maret, dikutip dari independent.co.uk.

Perusahaan asuransi AS, AIG merupakan perusahaan asuransi utama yang memberikan polis senilai 130 juta dolar AS untuk pesawai Airbus A350 milik Japan Airlines.

Airbus A350 milik Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada Selasa (2/1/2024).

Akibat kecelakaan tersebut, Airbus A350 hangus dan hanya tersisa bagian sayapnya.

Terdapat 279 penumpang dalam pesawat tersebut dan berhasil dievakuasi.

Akan tetapi 5 dari 6 awak pesawat meninggal dunia.

Pihak berwenang Jepang yang menyelidiki kecelakaan itu mengatakan pesawat penjaga pantai tidak diizinkan untuk lepas landas.

Sementara pesawat Japan Airlines telah mendapatkan sinyal hijau untuk mendarat di bandara Haneda Tokyo.

Menurut transkrip instruksi kontrol lalu lintas udara, Bombardier Dash-8 milik Penjaga Pantai Jepang diperintahkan untuk 'taksi ke titik tunggu C5', bagian dari sistem taxiway lapangan terbang tempat pesawat menunggu izin untuk memasuki landasan aktif.

Namun ternyata transkip tersebut berbeda dengan pernyataan seorang awak yang selamat.

Dalam pernyataannya, ia mengatakan pesawat tersebut mendapat izin untuk mengakses landasan yang dekat dengan pesawat Japan Airlines.

Pesawat penjaga pantai saat itu sedang dalam perjalanan mengirimkan bantuan ke daerah yang dilanda gempa pada hari Senin (1/1/2024).

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Japan Airlines di Bandara Tokyo: Seperti di Neraka

Polisi Tokyo Selidiki Penyebab Kecelakaan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved