Mihrab

Tgk Saifuddin A Rasyid Ajak Semua Kalangan Bangun Komunikasi Santun di Tahun Politik

Hindari kata-kata kasar dan saling menyerang pribadi, karena hal itu menjurus ke praktik ghibah, namimah, bahkan fitnah, yang imbalannya dosa besar.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Drs Tgk H Saifuddin A Rasyid MLis 

Khutbah Jumat – Tgk Saifuddin A Rasyid Ajak Semua Kalangan Bangun Komunikasi Santun di Tahun Politik

SERAMBINEWS.COM - Membangun komunikasi yang santun sesuai akhlak islami adalah faktor yang sangat penting sepanjang tahun politik 2024.

Umat Islam perlu berada di garda terdepan dalam menjaga suasana tenang, adem dan harmonis, khususnya dalam masa kampanye dan detik-detik pelaksanaan pemilu.

Hindari kata-kata kasar dan saling menyerang pribadi, karena hal itu menjurus ke praktik ghibah, namimah, bahkan fitnah, yang imbalannya dosa besar.

Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Drs Tgk H Saifuddin A Rasyid MLis, akan menyampaikan hal tersebut dalam khutbah Jum'at di Masjid Jamik Baitul Jannah, Kemukiman Tungkob, Kecamatan Darussalam, (5/1/2024), bertepatan dengan 23 Jumadil Akhir 1445 H.

“Pembuatan dan penyebaran berita bohong atau hoaks juga merupakan tindakan yang sangat merugikan. Itu tergolong dosa besar, maka marilah santun dalam berpolitik, utamakan akhlak dalam berkata-kata dan tindakan, berpedoman kepada tuntunan Rasulullah SAW,”

“Ikuti pula anjuran MUI dan MPU, termasuk fatwa MUI Nomor 24 tahun 2017, bahwa setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan melakukan ghibah, fitnah, namimah, adu domba, serta penyebaran permusuhan,” urai Imum Syik Masjid Jamik Baitul Jannah ini.

Menurut Tgk Saifuddin, disamping itu ada ketentuan yang perlu dipedomani yaitu Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) yang mengatur secara ketat cara mengelola informasi.

Undang-undang ini tak luput memuat ancaman penjara dan denda dalam jumlah nilai besar bagi siapa saja yang dinyatakan bersalah.

Maka berhati-hatilah menjaga diri dari jebakan keburukan dalam menempuh jalan kebaikan di tahun politik ini.

Ia menjelaskan, muslimin Aceh baru saja memasuki tahun 2024, yaitu tahun yang padat dengan agenda dan isu-isu politik.

Tahun ini, ditetapkan sebagai tahun politik, yaitu tahun bangsa Indonesia melaksanakan pemilu, yaitu pesta demokrasi memilih presiden dan wakil presiden, juga memilih para pemimpin yang akan duduk di lembaga legislatif mewakili rakyat dan mewakili daerah. Serta juga memilih gubernur, bupati dan walikota.

Dalam suasana tahun politik seperti ini, jelasnya, tantangan yang akan kita hadapi, sepanjang tahun ini, dapat dikatakan berat, yaitu tantangan yang memerlukan kecerdasan dan kearifan melewatinya secara aman.

Tantangan yang bukan hanya dihadapi oleh para peserta yang bermain di kontestasi pemilu, tetapi juga bagi masyarakat, dan warga bangsa secara keseluruhan. 

“Bagi kita, khususnya umat Islam, dari pengalaman penyelenggaraan pemilu dari masa ke masa, dalam tahun politik seperti ini perlu kita cermati kecenderungan akan banyak godaan nafsu yang menerpa,” pesannya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved