Luar Negeri

Ingin Punya Anak Lagi di Usia 62 Tahun, Istri Diizinkan Ambil Sperma Suaminya yang Sudah Meninggal

Dia diizinkan mengambil sperma suaminya yang sudah meninggal, setelah pengadilan mengabulkan permintaan untuk melakukannya.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com
Ilustrasi sperma. 

"Saya berusaha menormalisasi merayakan seseorang yang sudah meninggal dunia, bukan berpura-pura tidak memikirkan mereka."

Dengan berbagi cerita, Ellidy berharap perempuan lain yang kehilangan pasangannya karena kecelakaan atau sakit parah masih memiliki kesempatan untuk memiliki anak mereka.

Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka bisa menanyakan kemungkinan pengambilan sperma.

"Saya yakin akan apa yang sudah saya lakukan, dan saya bangga dan bahagia melakukannya," katanya.

"Hal ini telah mengubah hidup saya. Hidup kami semua. Dan (Chumpy) pastinya sangat senang."

Baca juga: Beli Sperma dari Aplikasi, Ibu Ini Lahirkan Bayi Online

Chumpy dan Ellidy memang sudah berencana untuk membangun rumah tangga bersama.

"Hidup kami sudah mengarah kepada pemikiran tentang punya rumah, anjing dan rencana besar lainnya," kata Ellidy.

"Kami sudah merencanakan banyak hal."

Sayangnya, Chumpy meninggal dunia di usia 32 tahun.

 

"Kadang rasa terkejut itu lebih baik dari perasaan yang muncul setelah rasa itu hilang," katanya.

Karena kegiatan paling sederhana pun tidak bisa dilakukan tanpa dihantui perasaan bersalah dan realita.

"Saya berpikir, mengapa saya ada di kafe mengobrol dengan teman? Pasangan saya baru meninggal dua minggu lalu," ujarnya.

"Saya bertanya pada diri sendiri, seharusnya saya tidak melakukan aktivitas normal, kan?"

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved