Luar Negeri
Update Gempa di Jepang, Korban Meninggal Capai 161 Jiwa, 103 Orang Belum Ditemukan
Meningkatnya angka kematian ini terdata setelah tim evakuasi berhasil menemukan sejumlah jenazah yang sebelumnya tertimbun di reruntuhan bangunan
SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Jepang kembali membagikan update terbaru terkait korban jiwa dari peristiwa gempa yang menimpa Semenanjung Noto pada 1 Januari 2024 lalu.
Dikutip dari Nippon News Network, per hari Senin (8/1/2024) pukul 9 waktu setempat atau 07.00 WIB, pihak pemerintah menyebut jumlah kematian di Prefektur Ishikawa akibat gempa di Semenanjung Noto adalah 161 jiwa,
Angka ini meningkat 33 jiwa dari hari sebelumnya pada Minggu tanggal 7 Januari 2024.
Meningkatnya angka kematian ini terdata setelah tim evakuasi berhasil menemukan sejumlah jenazah yang sebelumnya tertimbun di reruntuhan bangunan
Sementara itu, jumlah orang yang keberadaannya masih tidak diketahui adalah 103 jiwa atau mengalami penambahan 11 orang dari data 7 Januari sebanyak 92 orang.
Dari 103 orang yang keberadaannya masih belum bisa ditemukan, mayoritasnya didominasi dari warga Kota Wajima dan Kota Suzu.
Pada senin ini atau tepat satu minggu setelah gempa, dilaporkan 31 orang hilang di Kota Wajima dan 48 orang di Kota Suzu.
Terkait pemukiman warga, pemerintah juga mencatat 1.390 rumah mengalami kerusakan parah.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 48 Orang, Picu Kebakaran dan Rusak Puluhan Ribu Rumah
Pemerintah Jepang Siapkan 1 Triliun Yen untuk PemulihanPrefektur Ishikawa
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan dengan kalangan oposisi pada Jumat (5/1/2024) memperkirakan dana darurat saat ini yang harus dikeluarkan untuk bencana Noto Hanto Ishikawa sedikitnya 1 triliun yen.
"Kami memperkirakan bahwa jumlah total dana darurat yang harus dibelanjakan untuk merespons gempa bumi akan jauh lebih besar daripada jumlah dana darurat yang dikeluarkan pada gempa Kumamoto tahun 2016 sebesar 700 miliar yen. Artinya dana darurat kali ini sedikitnya diperkirakan satu triliun yen," papar PM Kishida sore ini (5/1/2024).
Kishida, yang menjabat sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal, menyatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap antara partai pemerintah dan partai oposisi dalam hal respons terhadap bencana.
Selain mengalokasikan dana darurat dari anggaran tahun 2023, ia juga mengumumkan kebijakan untuk menambahkan alokasi dana darurat dalam usulan anggaran tahun 2024, sambil meminta pemahaman dan kerjasama.
"Kita harus mengambil tindakan tanggap jangka panjang hingga pemulihan dan rekonstruksi. Saya ingin memastikan bahwa partai berkuasa dan partai oposisi bersatu dalam mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk merespons gempa bumi tersebut,'' kata Kishida.
Dari segi keuangan, ia menyatakan, dirinya ingin bisa merespons secara lancar dan fleksibel.
PM Kishida juga meminta agar RUU APBN tahun anggaran 2024 segera disahkan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri dan para pemimpin Komeito, Partai Demokrat Konstitusional, Asosiasi Restorasi Jepang, Partai Komunis, dan Partai Demokrat Rakyat Demokratik.
Menyikapi usulan dari Perwakilan Ritsumeikan Kenta Izumi mengenai pembentukan dewan yang melibatkan pemerintah, partai berkuasa, dan partai oposisi, PM Kishida merespons secara positif.
Kishida juga mengumumkan niatnya untuk mengadakan pertemuan pimpinan partai di masa depan bergantung pada kondisi yang ada.
Sementara itu Ketua Partai Komunis, Kazuo Shii, meminta peningkatan pasokan bantuan dan segera menjamin perumahan.
Izumi menyoroti bahwa pengeluaran anggaran saat ini untuk tanggap bencana dianggap lambat dan kecil.
Perwakilan nasional, Yuichiro Tamaki, mendorong pertimbangan untuk menyusun anggaran tambahan kedua untuk tahun fiskal 2023.
Dana cadangan yang tersisa pada anggaran tahun fiskal 2023 mencapai lebih dari 460 miliar yen, dan pada tanggal 9 Januari 2024, pemerintah akan mengambil keputusan kabinet untuk mengalokasikan 4,74 miliar yen.
Sementara itu, rancangan undang-undang anggaran tahun 2024 mencakup 500 miliar yen, namun sebelum pertemuan tersebut, Perdana Menteri bertemu dengan Menteri Keuangan Shunichi Suzuki di Kantor Perdana Menteri dan menginstruksikannya untuk menambah jumlah tersebut sebelum menyerahkannya ke sesi Diet biasa yang akan diadakan segera di bulan ini.
Baca juga: Anggota Polda Sulsel Ditikam Bandar Narkoba, Polisi Tembak 2 Betis Pelaku, Begini Nasib Asrul
Baca juga: Israel Kewalahan Hadapi Hizbullah, IDF Dituding Sembunyikan Kekalahan Telak
Baca juga: Tank Merkava dan Namer Seharga Miliaran tak Berdaya di Moncong Rudal Al Yassin 105 Buatan Hamas
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seminggu pasca Gempa di Jepang, Korban Meninggal Capai 161 Jiwa, 103 Orang Masih Belum Ditemukan
Sosok Robin Westman, Penembak Sekolah Pakai Senjata Bertuliskan 'Bunuh Trump' dan 'Bakar Israel' |
![]() |
---|
Kim Jong Un Perintahkan Senjata Nuklir Dipercepat saat AS-Korsel Latihan Militer |
![]() |
---|
Mesin Pesawat Condor Jerman Meledak di Udara, Begini Nasib 273 Penumpang |
![]() |
---|
Korban Tewas Banjir Bandang dan Longsor Pakistan Lampaui 350 Orang |
![]() |
---|
5 Orang Tewas akibat Helikopter Pakistan Jatuh Saat Misi Penyelamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.