Berita Bireuen
Tiap Pengajian, Waled Nu Minta Santri Tertib Berlalu Lintas, Polisi Diminta Tertibkan Knalpot Brong
Harapan tersebut disampaikan pimpinan Dayah Ummul Ayman, Samalanga, Bireuen, Tgk H Nuruzzahri atau lebih dikenal Waled Nu dalam berbagai pengajian den
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Harapan tersebut disampaikan pimpinan Dayah Ummul Ayman, Samalanga, Bireuen, Tgk H Nuruzzahri atau lebih dikenal Waled Nu dalam berbagai pengajian dengan para santri di Samalanga, Bireuen maupun di Pidie Jaya.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Banyaknya sepeda motor yang memakai knalpot tidak standar atau knalpot brong di Bireuen perlu ditertibkan segera oleh polisi, mengingat suara knalpot sangat mengganggu masyarakat.
Harapan tersebut disampaikan pimpinan Dayah Ummul Ayman, Samalanga, Bireuen, Tgk H Nuruzzahri atau lebih dikenal Waled Nu dalam berbagai pengajian dengan para santri di Samalanga, Bireuen maupun di Pidie Jaya.
Ketua Tim Pengembangan Dakwah Ummul Ayman, Tgk M Aidil Adha, kepada Serambinews.com, Kamis (11/1/2024), mengatakan hampir saban hari Waled Nuruzzahri mengisi pengajian selalu mengingatkan santri untuk tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan knalpot brong.
“Dalam pengajian di Dayah Mahasiswa Ummul Ayman III Pidie Jaya, Selasa, 9 Januari 2024 dalam pengajiannya, Waled Nu kembali meminta segenap dewan guru, santri serta warga untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan mengharapkan tidak menggunakan knalpot brong," ujarnya
Akhir-akhir ini kata Waled Nu, maraknya knalpot brong di jalanan sangat mengganggu para pengendara lain.
Dalam pengajian hariannya di Dayah Mahasiswa Ummul Ayman III, Mns Bie, Meurah Dua, Pidie Jaya tersebut, pengajian kitab Matan Jauharah karangan Al Imam Ibrahim Al Laqqani.
Baca juga: 4 Ribu Tiket Persiraja vs Semen Padang di Stadion Langsa, Harga dan Tempat Belinya Cek di Sini
Bahasanya tentang ilmu ketauhidan kepada Allah SWT dan yang berhubungan dengan I’tikad.
Di antara materi yang disampaikan di dalam kitab itu, yakni terkait kewajiban umat Islam memilih pemimpin yang adil.
Di samping meminta semua hadirin wajib memilih pemimpin yang adil, Waled juga menekankan hadirin, bahkan segenap umat Islam di manapun keberadaannya untuk menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang sah, selama peraturan itu tidak menentang dengan syariat Islam.
”Seperti peraturan di sektor lalu lintas, misalnya, setiap pengendara diwajibkan memakai helm. Juga dilarang menggunakan knalpot brong," ujarnya.
Ketertiban berlalu lintas dan larangan memakai knalpot brong, kata Waled Nu, tentu bertujuan untuk menjaga keselamatan bagi pengendara itu sendiri dan juga menjaga keselamatan sesama pengendara.
Sementara knalpot brong, bertujuan agar menjaga keamanan warga dari polusi suara dan udara.
Baca juga: Khofifah Merapat ke Prabowo-Gibran, TKN Optimis Elektabilitas Naik
“Hal ini merupakan bagian dari syariat kita umat Islam juga. Dalam hadis disebutkan, kita tidak boleh menyakiti diri sendiri dan juga menyakiti orang lain. Sehingga hidup kita pun dipenuhi dengan suasana yang nyaman, adem dan tenteram. La dharara wa-la dhirara,” tutup Waled Nu.
Acara pengajian pengajian tersebut dihadiri ratusan orang dari unsur dewan guru putra dan putri serta santriwan-santriwati Dayah Mahasiswa Ummul Ayman III, Meurah Dua, Pidie Jaya. (*)
Warga Binaan Lapas Bireuen Dilatih Budidaya Bebek Petelur |
![]() |
---|
Satgas PPKPT Umuslim Buka Layanan Pengaduan Kekerasan Seksual Dan Kasus Lainnya |
![]() |
---|
LPPM UIA Bireuen dan INTI International University Perkuat Jalin Kerja Sama |
![]() |
---|
Seribuan Santri Bireuen Mendaftar Seleksi Beasiswa di Dinas Pendidikan Dayah Bireuen |
![]() |
---|
DPKP Gelar Gerakan Pangan Beras Murah di Gandapura, Ini Jadwal dan Lokasi Berikutnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.