Breaking News

Berita Kutaraja

Lubang di Jalan Mohd Thaher Lueng Bata Ancam Pengendara, Dewan Minta PUPR Aceh Segera Tangani 

Jalan Mohd Thaher yang menghubungkan Lueng Bata dan Cot Masjid saat ini dalam kondisi rusak parah dan dipenuhi oleh lubang-lubang besar.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Anggota DPRK Banda Aceh, Teuku Arief Khalifah 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jalan Mohd Thaher yang menghubungkan Lueng Bata dan Cot Masjid saat ini dalam kondisi rusak parah dan dipenuhi oleh lubang-lubang besar.

Kondisi itu pun mengancam para pengguna jalan tersebut.

Anggota DPRK Banda Aceh, Teuku Arief Khalifah, ST, Mapp, Mgt meminta Pemerintah Aceh melalui PUPR Provinsi Aceh agar dapat menempatkan anggaran perbaikan Jalan Mohd Thaher Lueng Bata tersebut.

Katanya, kondisi jalan tersebut saat ini rusak parah dan membahayakan pengguna jalan.

Menurutnya, perbaikan jalan tersebut harus dilakukan PUPR Aceh, karena status jalan itu merupakan tanggung jawab provinsi. 

Arief menyampaikan, bahwa dirinya telah mendorong perbaikan jalan tersebut sejak tiga tahun belakangan.

Namun belum mendapatkan respon dalam pelaksanaan. 

“Sampai hari ini, tidak terdapat garansi perbaikan jalan ini oleh PUPR Aceh,” katanya.

“Padahal usulan peningkatan jalan ini selalu diajukan oleh PUPR Kota setiap tahun,” beber dia.

“Malah tahun kemarin, PUPR memilih mengaspal ulang Jalan Teuku Umar yang masih sangat layak dilewati dari pada memperbaiki jalan ini,” ujar Arief. 

Arief juga menjelaskan, bahwa jalan ini merupakan jalan utama yang selalu dilewati oleh masyarakat.

“Jalan Mohd Thaher ini merupakan jalan yang sangat aktif di mana juga merupakan jalan akses menuju Aceh Besar,” ungkapnya.

“Terlebih banyak terdapat permukiman padat penduduk serta perkantoran di kawasan itu. Jadi bisa dibayangkan bagaimana tidak nyamannya masyarakat menggunakan jalur ini," ujar Arief.

“Saya minta dianggarkan ini, rasanya tidak elok anggaran provinsi yang besar tidak mengakomodir kepentingan masyarakat,” tuturnya.

“Apalagi ini ibu kota provinsi dan jalan tersebut pun merupakan aset provinsi,” sebut dia.

“Kalau pun tidak mampu juga, tolong saja diserahkan status aset ini kepada Kota Banda Aceh supaya tidak tumpang tindih. Jadi kami yang ada di Kota bisa memikirkan dan menganggarkan anggaran perbaikan untuk jalan ini,” tutupnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved