Berita Viral

Terpampang Baliho ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’, Cara Unik Caleg Wanita Berkampanye: Ini Caraku

Selain tulisan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’ itu, baliho itu juga menampilkan foto wajah dari Lydia Octavina dan nomor urut 6.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Terpampang Baliho ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’, Cara Unik Caleg Wanita Berkampanye: Ini Caraku 

Terpampang Baliho ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’, Cara Unik Caleg Wanita Berkampanye: Ini Caraku

SERAMBINEWS.COM – Warga Kota Depok, Jawa Barat dan warganet di media sosial dihebohkan dengan kemunculan baliho besar yang mengkampanyekan sosok seorang caleg wanita.

Bagaimana tidak, baliho tersebut memunculkan pesan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’ dari caleg wanita yang maju untuk merebut kursi DPRD Kota Depok.

Dia adalah Lydia Octavia, caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari daerah pemilihan (dapil) Sukamajaya.

Selain tulisan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’ itu, baliho itu juga menampilkan foto wajah dari Lydia Octavia dan nomor urut 6.

Dibelakang foto Lydia Octavia terampang wajah Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep dan Presiden Joko Widodo.

Baliho kampanye tersebut diketahui terpampang di kawasan Cisalak - Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Dana Kampanye Partai Demokrat Aceh Capai Rp 9 Miliar & Partai Aceh Rp 3 Miliar, Ini Rincian Lengkap

baliho PSI bertuliskan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’
baliho PSI bertuliskan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’

Bukan karena calegnya yang menjadi pembahasan warganet, melainkan pesan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’ yang di pandang tidak elok.

Kendati demikian, pada tulisan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’ sebenarnya terdapat dua warna, yakni hitam dan merah.

Menandakan bahwa kata ‘Semok’ merupakan singkatan ‘Siap Melayani Depok’.

Terlepas dari itu semua, Lydia Octavia lewat akun Instagramnya buka suara dan mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan tulisan itu.

Bahkan, dirinya dengan bangga membagikan video yang menampilkan baliho bertuliskan ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’.

Siap Melayani Depok, ya jargon ini dibuat untuk bisa diingat, cari tahu dulu siapa personnya? Dont judges by its tagline hehe,” ungkapnya, dikutip Serambinews.com, Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: Fadlon Maafkan Perusak Baliho, Pelaku Lolos dari Jerat Hukuman Penjara 2 Tahun

Lydia mengungkapkan alasan dirinya menampilkan kata ‘Mamah Semok Siap Melayani Depok’ pada baliho di kawasan pintu tol Cisalak – Sukmajaya.

Adapun maksud tujuan dari tulisan yang mengundang kontroversi itu agar ia bisa menjadi kader yang menyalurkan bantuan bagi masyarakat Depok.

“Tujuan saya menjadi kader untuk di komisi A, ketertarikan di bidang Kepegawaian, sesuai dengan background serta pengalaman selama ini dan sudah berjalan salah satu program yaitu #PSIberkarir yang menyalurkan info lowker ataupun sarana we share we care,” ujarnya.

Lydia pun meminta agar masyarakat tidak menggangap narasi kampanyenya itu sebagai hal yang negatif.

"Komentar kamu merupakan overview pola berpikir as a human, jika kamu positive mind kamu tidak akan berpikir ini sebuah hal yang negative," sebutnya.

Menurutnya, hal itu salah satu caranya tersendiri untuk berkampanye.

"Ini cara ku untuk berkampanye, bagaimana cara mu untuk mengomentarinya kembali kepada pribadi individu itu sendiri. Go ahead and haters welcome to apply," pungkasnya.

Kendati demikian, unggahan Lydia semakin menuai hujatan dari warganet.

Banyak yang menilai cara berkampanye Caleg PSI Depok ini sangat memalukan hingga merendahkan sesama wanita.

 

Caleg PAN Jual Ginjal untuk Bisa Berkampanye

Erfin Dewi Sudanto (47), warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengaku akan menjual ginjalnya agar bisa maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD Daerah Pemilihan I Kecamatan Bondowoso, Tenggarang, dan Wonosari.

Ervin adalah mantan Kepala Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso pada tahun 2007-2013 dan pernah mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa (2021) namun gagal dalam tahap administrasi.

Setelah itu, ia mendatangi salah satu ketua partai di Bondowoso dan ditawari untuk maju sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca juga: Partai Aceh Kecam Perusakan Baliho Caleg, Dr Nurlis: Sangat Terstruktur, Sistematis dan Masif

Inilah sosok Erfin Dewi Sudanto, caleg asal Bondowoso yang nekat jual ginjalnya demi biaya kampanye. Istri dan anak pun ikhlas dengan keputusan Erwin.
Inilah sosok Erfin Dewi Sudanto, caleg asal Bondowoso yang nekat jual ginjalnya demi biaya kampanye. Istri dan anak pun ikhlas dengan keputusan Erwin. (via TribunJambi.com)

“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap Erfin, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Meskipun demikian, ketua partai tersebut berkata akan membantunya dalam berbagai program dan akhirnya Erfin setuju untuk maju menjadi caleg.

Namun ternyata, posisinya saat itu digeser.

Akhirnya Erfin bertemu dengan salah satu temannya yang menjadi caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN).

“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai caleg,” katanya.

Lantas, bagaimana tanggapan PAN terkait isu caleg ingin jual ginjal ini?

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno angkat bicara perihal isu caleg PAN yang berniat jual ginjal demi Pemilu.

Menurutnya, saat ini caleg tersebut sudah dihubungi oleh pihak PAN dan menyatakan untuk mengurungkan niatnya.

Eddy menjelaskan, apabila dirinya mengetahui ada caleg yang mempunyai keterbatasan dan terpaksa harus menjual ginjal, ia memilih untuk tidak mencalonkan caleg tersebut.

“Apabila dia memaksakan diri, dan saya sebagai salah seorang pimpinan partai harus memberi nasihat dan melarangnya,” ucap Eddy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Ia juga mengatakan bahwa apabila ada caleg yang memiliki keterbatasan biaya, sebaiknya tidak usah memaksakan untuk mengadakan dana khusus.

Lebih lanjut, setelah mengetahui isu ini, ia sudah melarang caleg tersebut untuk menjual ginjalnya

“Tubuh kita juga perlu ginjal, dan berbahaya kalau sampai dijual. Jangan, dong,” ujarnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved