Video
VIDEO - Uni Eropa Terpecah, Spanyol Enggan Bergabung dengan Koalisi AS Melawan Houthi
Dimana koalisi itu dibentuk bertujuan untuk melindungi jalur pelayaran dari serangan pasukan Milisi Houthi yang didukung Iran.
SERAMBINEWS.COM - Perpecahan terjadi diantara negara-negara Uni Eropa (UE) terhadap koalisi angkatan laut pimpinan AS melawan serangan Houthi di Laut Merah menunjukkan bahwa sulit bagi Barat untuk benar-benar bersatu dalam kebijakan Timur Tengah.
Peristiwa itu diungkap oleh seorang pakar Spanyol kepada China Central Television (CCTV) pada Jumat (19/1/2024) lalu.
Seperti diketahui meningkatnya ketegangan di Laut Merah, Amerika Serikat telah mengusulkan koalisi maritim internasional.
Dimana koalisi itu dibentuk bertujuan untuk melindungi jalur pelayaran dari serangan pasukan Milisi Houthi yang didukung Iran.
Adapun, pada bulan Desember 2023 lalu, pemerintah Spanyol menegaskan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam Operasi Penjaga Kemakmuran yang dipimpin Washington melawan Houthi.
Karena penolakan tersebut, AS pun semakin mendesak Spanyol untuk ambil bagian di dalamnya.
Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles menekankan bahwa negaranya tidak akan melakukan intervensi militer di Laut Merah.
Hal itu menyusul serangan AS dan Inggris terhadap Houthi pekan lalu.
Sementara, Uni Eropa mengusulkan agar negara-negara anggotanya melakukan operasi militer di wilayah tersebut, namun Spanyol tetap mempertahankan pendiriannya utnuk menolak.
Adapun, selain Spanyol, rupanya negara-negara UE termasuk Italia dan Prancis juga berdiam diri dan menolak menandatangani pernyataan yang diajukan 10 negara yang membela serangan tersebut.
Seorang ekonom Spanyol, Eugenio Lopez mengatakan perpecahan di antara anggota UE menunjukkan fakta bahwa sulit bagi negara-negara Barat untuk memiliki kebijakan luar negeri terpadu di Timur Tengah.
Ia menyebut, beberapa negara di UE tidak ingin menempatkan diri mereka di bawah kekuasaan pasukan militer Amerika.
Ia pun mengatakan, bahwa Inggris dan Amerika menjadi satu-satunya negara yang bersatu dalam operasi ini.
Pasalnya, UE yang terdiri dari 27 negara anggota, mempunyai sistem politik dan strategi diplomatik yang berbeda.
"[Negara-negara UE] tidak ingin menempatkan diri mereka di bawah kekuasaan pasukan militer Amerika."
VIDEO - Dituding Egois, Hamas Ngamuk! Balik Serang AS-Israel soal Gagalnya Negosiasi Doha |
![]() |
---|
VIDEO - Thailand-Kamboja Saling Tuding Kejahatan Perang, Konflik Batas Wilayah Berlanjut |
![]() |
---|
VIDEO - Data WNI Dijual ke AS? Mensesneg Ungkap Cuma Salah Makna! |
![]() |
---|
VIDEO Mencekam! Tentara Thailand Merangkak saat Roket Kamboja Hantam Rumah Sakit di Perbatasan |
![]() |
---|
VIDEO Terungkap Dalang Perang Kamboja Thailand! Panglima Tertinggi Bangkok Pamer Peta Skala 1:50 000 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.