Perang Gaza

Menhan Israel Ben Gvir Ancam Serang Koalisi Netanyahu jika Perang Berakhir

Israel telah membunuh lebih dari 25.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak Israel melancarkan serangannya ke Gaza p

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Ben-Gvir dianggap sebagai tokoh garis keras meskipun memiliki pandangan yang sangat mirip tentang Palestina dengan orang lain di kabinet Netanyahu 

SERAMBINEWS.COM - Menurut Haaretz, Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir mengancam akan menarik diri dari koalisi berkuasa yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, jika perang di Gaza berakhir.

“Jika diputuskan untuk menghentikan perang, saya tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan ini,” kata Ben Gvir, mengulangi ancaman masa lalu untuk menggulingkan pemerintahan Netanyahu dikutip dari middleeasteye.net.

Israel telah membunuh lebih dari 25.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak Israel melancarkan serangannya ke Gaza pada bulan Oktober.

Meski menimbulkan banyak korban jiwa, Hamas terus beroperasi di wilayah tersebut.

Baca juga: Israel Usul Jeda Perang Dua Bulan Sebagai Imbalan atas Pembebasan Semua Sandera

Tujuan perang yang dinyatakan Israel adalah pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan penghancuran kelompok bersenjata Palestina.

Keluarga tawanan 'menyerbu' pertemuan Knesset

Kerabat tawanan Israel yang ditahan oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza mengganggu pertemuan Komite Keuangan Knesset pada hari Senin, menurut Times of Israel.

“Anda tidak akan duduk di sini sementara anak-anak kami meninggal,” kata beberapa pengunjuk rasa.

Sekitar 132 sandera Israel diyakini berada di Gaza setelah mereka ditangkap oleh pejuang Palestina pimpinan Hamas pada 7 Oktober.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved