Perang Gaza

Netanyahu soal Kematian 24 Tentara Israel di Gaza: Hari Tersulit Sejak Perang Meletus

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan perang akan menentukan masa depan Israel “untuk beberapa dekade mendatang”. “Jatuhnya para pejuang merupaka

Editor: Ansari Hasyim
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. --- Tepi Barat berada di ambang ledakan perang baru dengan Israel saat kekerasan meningkat di sana. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang juru bicara militer Israel mengatakan 21 tentara tewas pada hari Senin dalam sebuah ledakan di Gaza tengah ketika dua bangunan yang mereka tambang untuk dibongkar runtuh setelah pejuang Palestina menembakkan granat ke sebuah tank di dekatnya.

Tiga tentara tewas dalam serangan terpisah pada hari Senin di Gaza selatan, sehingga total korban tewas dalam satu hari menjadi 24 orang. Setidaknya 217 tentara telah tewas sejak serangan darat dimulai.

“Kemarin, kami mengalami salah satu hari tersulit sejak perang meletus,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa. “Atas nama pahlawan kami, demi hidup kami, kami tidak akan berhenti berjuang hingga kemenangan mutlak.”

Baca juga: Militer Israel Kepung Khan Younis dan Serang Rumah Sakit Setelah 24 Tentara Tewas di Gaza

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan perang akan menentukan masa depan Israel “untuk beberapa dekade mendatang”. “Jatuhnya para pejuang merupakan syarat untuk mencapai tujuan perang,” ujarnya.

TENTARA IDF TEWAS- Daftar 16 tentara dari 21 tentara Israel yang tewas. Perlawanan Hamas masih kuat di Gaza, dalam insiden paling mematikan dalam pertempuran di Gaza, 21 tentara tewas ketika bangunan runtuh akibat ledakan.
TENTARA IDF TEWAS- Daftar 16 tentara dari 21 tentara Israel yang tewas. Perlawanan Hamas masih kuat di Gaza, dalam insiden paling mematikan dalam pertempuran di Gaza, 21 tentara tewas ketika bangunan runtuh akibat ledakan. (Tangkapan layar Times of Israel)

Jumlah korban tewas pada hari ini terjadi ketika Israel mulai merasakan ketidakpuasan terhadap strategi perang Netanyahu.

Pekan lalu, seorang anggota kabinet perang Netanyahu, mantan kepala staf militer Gadi Eisenkot, yang putra tentaranya tewas dalam serangan darat di Gaza, mengatakan kampanye tersebut belum mencapai tujuannya untuk membubarkan Hamas dan tidak ada harapan untuk membebaskan Hamas tawanan ditahan di Gaza dalam operasi militer.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved