Perang Gaza

Tak Ada Sandera Bebas, Warga Israel Berupaya Gulingkan Netanyahu karena Dianggap Sebagai Ancaman

Menurut radio tentara Israel, para pemukim memblokir lalu lintas dan menghadapi polisi sambil menyerukan pemilihan umum yang mendesak dan pemecatan Ne

Editor: Ansari Hasyim
File Anadolu Agency
Keluarga para sandera Israel yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, sejak Minggu (21/1/2024) melakukan aksi protes duduk di depan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem. 

Seorang tentara berkata, "Anda (pemerintah Israel) membunuh teman-teman saya."

Kami “melarikan diri dari pembunuhan di tangan tentara Israel,” kata salah seorang tentara, sementara yang lain menambahkan bahwa dia hampir terbunuh dalam pemboman Israel beberapa kali.

“Kami ingin pulang sekarang,” kata tiga tentara yang ditangkap, berbicara kepada pemerintah mereka.

Awal bulan ini, al-Qassam menerbitkan sebuah video yang ditujukan kepada keluarga tentara yang ditangkap di Gaza, di mana mereka memperingatkan para pemukim agar waspada terhadap kepemimpinan mereka.

“Peringatan kepada keluarga sandera IDF: Netanyahu tidak peduli jika semua sandera dibunuh,” video tersebut dimulai dalam bahasa Arab, Inggris, dan Ibrani.

Sayap militer Hamas menjelaskan bahwa Netanyahu tidak peduli dengan para tawanan karena "saudaranya sendiri, Yunatan, terbunuh dalam operasi pembebasan sandera yang gagal."

“Dengan tindakannya sekarang, Netanyahu mengirimkan pesan yang jelas kepada Anda semua: ‘Ini saatnya bagi Anda untuk mengalami penderitaan dan rasa sakit yang sama seperti yang saya alami,'” bunyi teks tersebut lebih lanjut.

“Jangan percaya padanya,” video tersebut menyimpulkan dengan mengatakan setelah menunjukkan beberapa tawanan Israel memohon kepada pemimpin mereka untuk membebaskan mereka sebelum mereka dibunuh secara brutal dalam pemboman Israel tanpa pandang bulu di Gaza.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved