video

VIDEO AS Diduga Manfaatkan Perang untuk Cari Untung, Ekspor Senjata Hasilkan Rp 3.752 T

Amerika Serikat (AS) telah terlibat dalam sejumlah konflik di berbagai belahan dunia selama beberapa waktu terakhir.

Editor: Aldi Rani

SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat (AS) telah terlibat dalam sejumlah konflik di berbagai belahan dunia selama beberapa waktu terakhir.

Dalam kurun waktu tersebut, Washington juga mencatatkan rekor penjualan senjata tertinggi.

Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS, nilai ekspor senjata tahun 2023 mencapai $238 miliar atau Rp 3.752 triliun.

Angka tersebut diperoleh dari hasil penjualan militer asing (FMS) dan penjualan komersial langsung (DCS).

Senjata buatan AS kebanyakan dibeli oleh negara anggota NATO di Eropa. Misalnya Polandia yang memborong helikopter dan sistem HIMARS senilai lebih dari $22 miliar.

Di luar Eropa, negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, hingga Australia juga mengandalkan alutsista buatan Pentagon.

Namun meningkatnya penjualan senjata ini membawa citra buruk bagi AS sendiri. Sebab, negara itu juga terlibat dalam berbagai konflik yang sedang berlangsung.

Misalnya konflik Rusia-Ukraina, Israel-Hamas, dan ketegangan Taiwan-China.

Kebutuhan senjata otomatis akan meningkat jika terjadi sebuah peperangan. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa AS memanfaatkan konflik untuk meraup keuntungan. (*)

Editor: Aldi Rani
Narator: Siti Masyithah

Baca juga: Netanyahu Ngotot Tetap Ingin Perang, Abaikan Pembebasan Sandera dan Gencatan Senjata

Baca juga: Cerdiknya Hamas, Daur Ulang Amunisi Bekas Jadi Senjata Mematikan untuk Hajar Tentara IDF di Gaza

Baca juga: Temukan Dua Pucuk Senjata Api di Kebun, Warga Aceh Timur Serahkan ke Polisi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved