Perang Gaza
Mantan Kepala Mossad: Israel Harus Bayar Mahal untuk Dapatkan Kembali Tawanan
Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik KAN Israel Minggu (4/2/2024), Cohen menegaskan bahwa pertukaran tahanan, "Akan memakan biaya ya
SERAMBINEWS.COM - Mantan pemimpin Mossad Israel Yossi Cohen mengatakan Israel memerlukan waktu 5 tahun setelah perang di Gaza untuk pulih, dan mereka harus membayar harga yang mahal untuk mendapatkan kembali tawanan yang diambil oleh Perlawanan Palestina dari Jalur Gaza.
Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik KAN Israel Minggu (4/2/2024), Cohen menegaskan bahwa pertukaran tahanan, "Akan memakan biaya yang tinggi," terutama untuk "mencapai kesepakatan yang bagus. Seperti diketahui, kami memiliki kelemahan sejak 7 Oktober, dan sekarang kami mengatasi kesulitan ini."
“Kesepakatan yang tepat harus disetujui oleh Kabinet Perang, dan mungkin oleh seluruh pemerintahan Israel, dengan persyaratan yang sangat sulit bagi Israel,” dia menggarisbawahi.
Cohen percaya bahwa "kesepakatan harus dilakukan dalam satu tahap saja, di mana seluruh tahanan dibebaskan."
Baca juga: Israel Berencana Menyerang Rafah, Titik Terakhir Zona Aman yang Dihuni 1,9 Juta Pengungsi Tenda
Menanggapi pertanyaan tentang perlunya perang di front utara, yaitu dengan Lebanon, Cohen berkata: "Saya yakin suatu hari nanti kita akan memerlukan perang di utara, tapi tidak sekarang, dan saya akan menjelaskan alasannya tidak sekarang. Karena kami sangat lelah dengan perang di selatan, dan menurut saya durasi perang di selatan tidak diketahui, dan tidak ada yang bisa mengatakan kapan perang akan berhenti dan apakah akan berhenti."
Sehari setelahnya, mantan pemimpin Mossad menegaskan bahwa ini bukanlah "hari yang sejahtera dan cerah", seraya menyatakan bahwa "penduduk Gaza saat ini belum pergi, karena dua juta orang masih berada di Jalur Gaza."
Pembicaraan gencatan senjata
Reuters mengklaim hal itu terjadi dalam sebuah wawancara eksklusif di mana seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan rincian rencana gencatan senjata yang diusulkan yang bertujuan untuk meredakan agresi Israel di Gaza.
Proposal tersebut, yang diuraikan dalam tiga tahap berbeda, membahas pembebasan pemukim, rekrutmen, dan orang yang meninggal.
Menurut pejabat senior Hamas yang dikutip oleh Reuters, tahap pertama dari usulan gencatan senjata melibatkan pembebasan segera para pemukim, termasuk wanita, anak-anak, orang dewasa, dan pasien yang ditangkap oleh Perlawanan Palestina selama Operasi Banjir al-Aqsa.
Lanjut ke tahap kedua, pejabat tinggi Hamas mengungkapkan bahwa rencana tersebut menyerukan pembebasan semua tentara Israel yang direkrut, baik laki-laki maupun perempuan, yang juga diambil oleh Perlawanan Palestina selama operasi tersebut.
Tahap ketiga dan terakhir dari usulan gencatan senjata berpusat pada pelepasan jenazah orang-orang yang tewas dalam aksi tersebut, terutama karena pemboman tanpa pandang bulu oleh Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan puluhan orang yang melakukan aksi tersebut.
Khususnya, pemimpin senior Hamas menekankan bahwa operasi militer di kedua belah pihak akan dihentikan selama tiga tahap tersebut.
Ketika ditanya mengenai jumlah spesifik tahanan yang ditahan oleh pendudukan Israel yang diminta untuk dibebaskan dari pihak Palestina, pemimpin Hamas tersebut menyatakan bahwa belum ada angka pastinya. Sebaliknya, persoalan tersebut diserahkan pada proses negosiasi.
Penasihat media untuk kepala biro politik Hamas, Taher El-Nounou, mengatakan pada hari Senin bahwa gencatan senjata di Gaza adalah prasyarat mendasar untuk setiap langkah selanjutnya.
Caplok 82 Persen Tepi Barat, Israel Inginkan Tanah Maksimum dengan Populasi Arab Minimum |
![]() |
---|
Robot-robot Berisi Bom Milik Israel Mengubah Lanskap Kota Gaza jadi Debu dan Rerutuhan |
![]() |
---|
Pembantaian Besar Dimulai, Israel Kirim 60.000 Tentara Barbar ke Gaza untuk Merebut Kota |
![]() |
---|
Trump Larang Warga Palestina Masuki AS, Termasuk untuk Keperluan Medis dan Studi |
![]() |
---|
Inggris: Kelaparan di Gaza Kematian Buatan Manusia di Abad Ke-21 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.