Luar Negeri

Tak Gentar Digempur 48 Kali Serangan Rudal, Tekad Kuat Houthi: Lawan Akan Mendapat Pembalasan

Pentagon mengatakan serangan itu menargetkan gudang senjata, sistem rudal, dan peluncur roket, yang digunakan Houthi untuk menyerang

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tangkapan layar
Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai. 

“Kami akan menggunakan langkah-langkah eskalasi untuk menghadapi tindakan lawan yang semakin meningkat,” katanya.

Dalam pernyataannya pada 4 Februari itu, Houthi tidak mengungkapkan korban jiwa setelah serangan pasukan AS dan Inggris.

Situasi di Timur Tengah semakin tidak stabil.

Pada 2 Februari 2024, militer AS menggerebek 85 sasaran di Irak dan Suriah sebagai tanggapan atas serangan terhadap pangkalan Menara 22 AS di Yordania, yang menewaskan 3 tentara AS.

Pejabat Irak dan Suriah mengumumkan bahwa 39 orang tewas setelah serangan AS dan menuduh AS melanggar kedaulatan mereka.

Lalu pada 4 Februari, ratusan orang di Irak menghadiri pemakaman 17 anggota Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang tewas dalam serangan 2 Februari oleh militer AS.

PMF dikatakan memiliki hubungan dekat dengan Iran.

Anggota parlemen Irak, Hadi al-Ameri mengumumkan bahwa sudah waktunya untuk mengusir lebih dari 2.500 tentara AS dari Irak.

Militan Houthi Yaman mengatakan akan segera membalas serangan yang sepadan atas apa yang dilakukan oleh AS dan Inggris.

Pejabat politik senior dan juru bicara Houthi, Mohammed al-Bukhaiti mengatakan Houthi bersiap menghadapi 'eskalasi dengan eskalasi'.

“Operasi militer kami melawan entitas Zionis akan terus berlanjut sampai agresi terhadap Gaza berhenti, tidak peduli berapa pun pengorbanan yang harus kami lakukan,” tulisnya di X.

Pernyataan itu dilakukan beberapa saat setelah dua negara Barat tersebut melakukan penembakan di belasan lokasi di Yaman Sabtu (3/2/2024).

AS dan Inggris telah melakukan serangkaian serangan gabungan yang diluncurkan dari udara dan laut terhadap setidaknya 36 sasaran di 13 lokasi di Yaman

Operasi gabungan tersebut dilakukan dengan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal Angkatan Laut AS, dan pesawat pembom tempur F/A-18 yang diluncurkan dari kapal induk USS Eisenhower.

Komando Pusat AS mengatakan serangan itu menargetkan “beberapa fasilitas penyimpanan bawah tanah, komando dan kendali, sistem rudal, lokasi penyimpanan dan operasi UAV, radar, dan helikopter.”

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved