Luar Negeri

Tak Gentar Digempur 48 Kali Serangan Rudal, Tekad Kuat Houthi: Lawan Akan Mendapat Pembalasan

Pentagon mengatakan serangan itu menargetkan gudang senjata, sistem rudal, dan peluncur roket, yang digunakan Houthi untuk menyerang

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tangkapan layar
Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai. 

“Serangan ini dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan Houthi yang digunakan untuk melanjutkan serangan mereka yang ceroboh dan melanggar hukum terhadap kapal-kapal AS dan Inggris serta pelayaran komersial internasional,” kata CENTCOM.

AS menyerang enam lokasi di Yaman, menyatakan bahwa lokasi tersebut berisi rudal jelajah Houthi yang akan diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah, Komando Pusat AS melaporkan di X (sebelumnya Twitter).

Pemberontak Houthi di Yaman telah menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada Oktober tahun lalu.

Awalnya hanya menargetkan kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, Houthi kemudian mulai menyerang kapal-kapal milik AS dan Inggris, setelah koalisi melancarkan serangan terhadap Yaman.

Serangan terbaru pada hari Sabtu terjadi setelah serangkaian serangan udara di Irak dan Suriah pada hari Jumat ini.

Washington mengklaim pihaknya menargetkan anggota gerakan Perlawanan Islam dan milisi “yang didukung Iran” lainnya, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di fasilitas militer di Yordania akhir pekan lalu.

AS dan Inggris Serang 36 Target di Yaman

Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap 36 target di Yaman pada Sabtu (3/2/2024).

Ini terjadi di hari kedua operasi besar AS terhadap kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran menyusul serangan mematikan terhadap pasukan AS akhir pekan lalu.

Serangan-serangan tersebut menghantam fasilitas penyimpanan senjata Houthi yang terkubur, sistem rudal, peluncur, dan kemampuan lain yang telah digunakan Houthi untuk menyerang pelayaran Laut Merah, kata Pentagon.

AS menambahkan bahwa serangan tersebut menargetkan 13 lokasi di seluruh negeri.

Dilansir dari Reuters, ini adalah tanda terbaru dari meluasnya konflik di Timur Tengah sejak perang meletus antara Israel dan Hamas setelah serangan mematikan kelompok Palestina itu terhadap Israel pada 7 Oktober.

"Tindakan kolektif ini mengirimkan pesan yang jelas kepada Houthi bahwa mereka akan terus menanggung konsekuensi lebih lanjut jika mereka tidak mengakhiri serangan ilegal mereka terhadap pelayaran internasional dan kapal-kapal angkatan laut," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Dia menambahkan bahwa serangan tersebut mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru.

Sebelumnya, AS melakukan serangan di Irak dan Suriah terhadap lebih dari 85 target yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan milisi-milisi yang didukungnya, yang dilaporkan telah menewaskan hampir 40 orang.

Serangan-serangan tersebut, yang dikecam oleh Iran dan Irak, merupakan pembalasan atas serangan pesawat tak berawak pekan lalu yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 40 anggota militer AS di Yordania.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved