Berita Aceh Barat

Kuliah Umum di UTU, CEO Trans Continent Bahas Supply Chain dan Logistik di Perdagangan Global

“Di dunia logistik yang sudah saya geluti lebih dari 30 tahun, disrupsi teknologi adalah keniscayaan,” ujar Ismail Rasyid. 

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
CEO Trans Continent, Ismail Rasyid SE, MMTr memberikan kuliah umum bertema “Peranan Supply Chain (rantai pasok) dan Logistik dalam Persaingan dan Perdagangan Global”, di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (6/2/2024). 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dunia telah mengalami era disrupsi teknologi yang berdampak ke segala kehidupan.

Disrupsi teknologi membuat terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental karena kehadiran teknologi digital. 

Era disrupsi teknologi menyentuh aspek kehidupan dari pribadi hingga bernegara.

Disrupsi teknologi juga berdampak pada rantai pasok dan logistik di bisnis global.

Manusia tidak bisa mengelak atau menolak kehadiran era disrupsi teknologi.

“Di dunia logistik yang sudah saya geluti lebih dari 30 tahun, disrupsi teknologi adalah keniscayaan,” ujar Ismail Rasyid. 

“Kita harus kuasai teknologi. Kalau gagal maka kita terlindas oleh teknologi,” kata CEO Trans Continent, Ismail Rasyid, SE, MMTr saat memberikan kuliah umum di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (6/2/2024).

smail Rasyid dalam presentasi di depan ratusan mahasiswa dan mahasiswi serta civitas akademika dengan tema “Peranan Supply Chain (rantai pasok) dan Logistik dalam Persaingan dan Perdagangan Global” menuturkan, bahwa zaman sudah berubah.

Sejak Terusan Panama dan Terusan Suez dibuka, perjalanan mengantar logistik ke seluruh dunia menjadi lebih singkat waktunya.

Ini dimungkinkan karena ada temuan teknologi yang canggih untuk masa tersebut.

Dengan semakin pendek perjalanan pasok rantai logistik, ini berdampak pada harga produk bisa ditekan semurah-murahnya. Sehingga menghemat waktu dan juga biaya yang lebih efisien untuk barang-barang tersebut tiba di tujuan.

“Semua negara mengalami disrupsi teknologi dan kita siap atau tidak siap, disrupsi teknologi sudah kita jalani,” ujar Ismail Rasyid.

Alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah dan Magister Manajemen Transportasi Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti ini menjelaskan, dengan kondisi terjadinya disrupsi di berbagai sektor, Indonesia punya potensi di perdagangan internasional.

Keberadaan Indonesia di level regional dan global memiliki penguatan rantai pasok, kekuatan SDM, peralatan, dan sistem perangkat lunak dan peralatan keras.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved