Berita Aceh Besar
SBA Manfaatkan Bahan Bakar Alternatif dari Pengolahan Sampah di Blang Bintang, Pengganti Batu Bara
Ia mengatakan, dari pengolahan itu dapat mengurangi sekitar 10 persen pemakaian batu bara tiap harinya.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
Ia mengatakan, dari pengolahan itu dapat mengurangi sekitar 10 persen pemakaian batu bara tiap harinya.
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PT Solusi Bangun Andalas (SBA) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Aceh, untuk pemanfaatan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) dari Blang Bintang, Aceh Besar.
Fasilitas RDF tersebut dijadwalkan mulai dibangun pada pertengahan tahun mendatang.
Hal itu dikatakan oleh Head of Media PT Solusi Bangun Andalas, Faraby Azwany yang didampingi Kar Freddy selaku Team Leader di Divisi Pengelolaan Limbah yang bernama Nathabumi, dan Procurement Manager PT Solusi Bangun Andalas, Herman Ismail saat mengunjungi Serambi, Jumat (9/2/2024).
Faraby mengatakan, nantinya sampah di TPA Blang Bintang tersebut akan diolah melalui beberapa proses.
Dimana kata dia, dalam seharinya TPA tersebut sendiri direncanakan mampu menampung 300 ton sampah per hari dari wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Nantinya bisa kita serap setengah dari jumlah tersebut dalam bentuk RDF,” kata Faraby.
RDF dimanfaatkan sebagai susbtitusi batu bara dalam proses produksi semen.
Induk usaha SBA, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) telah memelopori penerapan teknologi RDF di Indonesia, untuk membantu pemerintah daerah mengurangi kebutuhan lahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah, meningkatkan kualitas lingkungan dan dihasilkannya bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil (batubara).
Ia mengatakan, dari pengolahan itu dapat mengurangi sekitar 10 persen pemakaian batu bara tiap harinya.
“Kita harapkan pertengahan tahun nanti konstruksi bisa segera dimulai,” ungkapnya.
Sebelum kerja sama di Aceh, SBI sudah mengoperasikan dan memanfaatkan RDF dari fasilitas pertama di Indonesia yang dibangun di Kabupaten Cilacap sebagai pilot project.
Fasilitas di Aceh ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2025 nanti, merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk pengurangan sampah di Indonesia.
Selain industri semen, sampah sebagai bahan bakar alternatif juga sudah dimanfaatkan di Jawa Timur, pada Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo yang hampir delapan tahun beroperasi ini.
Selama delapan tahun beroperasi, pembangkit listrik ini telah menyumbang 122,04 GWh energi di Jawa Timur.
Beroperasi sejak 30 November 2015, PLTSa Benowo merupakan pembangkit listrik berbahan bakar sampah dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Benowo yang memiliki areal seluas 37,4 hektare. (*)
Satgassus Pangan Aceh Besar Dilantik Jadi Pelopor untuk Mencapai Swasembada |
![]() |
---|
Kankemenag Aceh Besar Dorong Guru Efektifkan Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta |
![]() |
---|
Ditinggal Tugas, Rumah Polisi di Jantho-Aceh Besar Ludes Terbakar |
![]() |
---|
DPRA Tinjau Jalan Lintas Jantho-Lamno, Butuh Rp 90 Miliar Agar Fungsional |
![]() |
---|
Datang Bersama Kak Na, Mualem Tutup KKN UGM Yogyakarta di Pulo Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.