Berita Aceh Barat

Menteri LHK Respon Pencemaran Batu Bara di Aceh Barat, Persilakan Adukan ke Sini atau WA Dirinya

Respon serius itu terlihat ketika Menteri LHK, Siti Nurbaya menjawab Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin di sela-sela menghadiri penanaman mangrove di Kali A

Editor: Mursal Ismail
Jufrizal/Ketua PWI Aceh Besar
Menteri LHK, Siti Nurbaya menanggapi Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi Ketua DKP PWI Aceh, HT Anwar terkait laporan pencemaran/tumpahan batu bara di pesisir Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat di sela-sela melakukan penanaman mangrove di Kali Angke, Jakarta Utara dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN), Sabtu, 17 Februari 2024 

Pemerintah Dinilai tak Tegas Terkait Penanganan Tumpahan Batubara di Peunaga Rayeuk

Sebelumnya atau Kamis, 11 Januari 2024, Serambinews.com memberitakan persoalan tumpahan batu bara di pesisir Barat Aceh. 

Khususnya di pantai Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, yang sampai saat ini masih terjadi dan belum ada tindakan tegas dari Pemkab Aceh Barat maupun Pemprov Aceh.

Tumpahan batu bara di Pantai Peunaga Rayeuk bukan pertama kali terjadi. 

Baca juga: DPRK Beri Syarat Ini untuk Kelanjutan Aktivitas Tambang Batu Bara, Setor Rp 2,5 M ke Kas Aceh Barat

Berdasarkan Pantauan tim Yayasan Apel Green Aceh, peristiwa ini sudah berulang kali terjadi di tahun 2023 lalu dan masih berlanjut di tahun 2024 ini.

“Karena itu, Apel Green Aceh mendesak pemerintah Aceh Barat dan Pemerintah Aceh untuk segera menunjukkan sikap serius dalam rangka mencegah kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari,” kata Direktur Eksekutif Apel Green Aceh, Rahmad Syukur, Kamis (11/1/2024).

Ia menilai tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk mencegah terjadinya pencemaran di wilayah laut Aceh Barat. 

Padahal, pencemaran ini berdampak besar pada biodiversitas di perairan tersebut.

Padahal wilayah perairan Meureubo, termasuk di Peunaga Rayeuk, merupakan rumah bagi terumbu karang, penyu, dan berbagai spesies ikan. 

Terumbu karang sendiri berperan penting sebagai tempat bagi organisme laut mencari makan dan berlindung, hingga untuk berkembang biak.

Selain itu, terumbu karang menyediakan fungsi alami sebagai pemecah gelombang yang dapat meminimalisir gelombang laut yang besar. 

Dengan begitu, keberadaan karang laut dapat melindungi kawasan pesisir dari keganasan gelombang laut yang dapat mengancam keselamatan penduduk yang tinggal dan beraktivitas di pesisir.

Selain itu, terumbu karang yang sehat merupakan indikator perairan yang sehat yang menjadi tumpuan utama bagi para nelayan.

 Terumbu karang yang sehat menjadi jaminan bagi penghasilan nelayan, terutama para nelayan tradisional.

Kawasan perairan Meureubo juga merupakan Kawasan Konservasi Laut (KKL). 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved