Berita Aceh Timur

Warga Kuala Parek Aceh Timur Tunggu Kepastian soal Rohingya, Siap Lanjut Tampung, Ini Syaratnya

Hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur belum memberikan jawaban pasti terhadap penempatan para pengungsi Rohingya tersebut.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA
Keuchik Kuala Parek, Syahrial Abdullah saat diwawancarai oleh Serambi di lokasi pendaratan Rohingya, Kamis (1/2/2024). 

Guru pengajian mereka diambil dari seorang pengungsi Rohingya yang memahami ilmu agama dan hafiz.

"Ada satu pengungsi bernama Muhammad Irfan, ia merupakan hafiz 30 juz dia yang mengajarkan pengungsi lain mengaji," kata keuchik. 

Seorang Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Hafiz 30 Juz, Ajarkan Anak-anak Mengaji dan Imami Shalat

Sebelumnya, Serambinews.com memberitakan Muhammad Irfan, satu dari 137 pengungsi etnis Rohingya, yang kini ditampung sementara Gampong Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur, adalah hafiz 30 juz. 

Sudah dua pekan lebih mereka ditampung di Kuala Parek sejak mendarat di kampung itu, 1 Februari 2024. 

Baca juga: Suara Caleg Lebihi DPT, Pleno Rekapitulasi di Aceh Tamiang Diprotes Mantan Ketua DPRK

Beruntungnya, seorang di antara mereka, Muhammad Irfan, ternyata hafiz 30 juz, sehingga ia pun kini bisa memanfaatkan waktunya mengajarkan mengaji anak-anak seetnis yang juga senasib dengannya. 

Bahkan juga memberikan kajian agama Islam kepada anak-anak itu. 

Tentu ini keberuntungan tersendiri karena mereka memiliki bahasa yang sama dibandingkan diajar oleh ustaz di luar mereka yang memiliki bahasa yang berbeda. 

Hal ini sebagaimana disampaikan Keuchik Kuala Parek, Syahrial Abdullah, kepada Serambinews.com, Minggu (18/2/2024).

"Muhammad Irfan, hafiz 30 juz, menjadi pencerah bagi anak-anak Rohingya lainnya dalam memahami Alquran. 

Di balai pengajian yang disediakan oleh IOM, ia membimbing mereka dua sesi setiap hari, pagi dan sore,"kata Syahrial. 

Syahrial menceritakan pagi hari seusai mandi dan sarapan, anak-anak diajarkan mengaji membaca Alqur'an, seperti membaca surah pendek secara bergiliran.

"Usai mengaji anak-anak kembali dengan aktivitasnya bermain, saat sore tiba mereka kembali mengaji di balai pengajian," tuturnya.

Muhammad Irfan juga memimpin shalat lima waktu bagi para imigran Rohingya itu. 

Syahrial menambahkan saat ini di tempat penampungan sementara itu, sudah dibangun toilet emergency untuk kebutuhan para pengungsi. 

"Ada dua toilet untuk para pengungsi di sini, itu digunakan untuk MCK," demikian Keuchik Syahrial. (*)

 


 
 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved