Belasan Ketua RT dan RW di Desa Ini Kompak Mundur dari Jabatan, Diduga Tak Sanggup Kerja 'Sat Set'

Ketua RT 02 Desa Wasiat, Wijo Narko (53) mengaku mengundurkan diri karena sudah tidak mampu menjalankan intruksi atasan (kepala Desa).

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
FREEPIK.COM
Ilustrasi - Belasan Ketua RT dan RW di Desa Ini Kompak Mundur dari Jabatan, Diduga Tak Sanggup Kerja 'Sat Set'. 

"Ketua RT dan RW kan kepanjangan tangan saya (Kades) di tengah masyarakat. Jadi saya inginnya mereka kerja sat-set karena banyak program yang ingin dikerjakan," papar Sukesi.

"Tapi karena umur jadi tidak bisa mengikuti. Sehingga dengan ini, saya malah ingin punya Ketua RT dan RW yang muda-muda," sambungnya.

Keputusan para ketua RT dan RW mundur dilakukan beberapa hari setelah pemungutan suara Pemilu 2024.

Sehingga santer mundurnya mereka karena rendahnya perolehan suara salah satu caleg.

Namun kabar tersebut ditepis oleh Sukesi.

"Tapi pas pemungutan suara itu saya memang sempat marah di TPS 04. Karena banyak surat suara yang rusak, terutama surat suara DPRD Provinsi. Padahal surat suara DPD yang calonnya tidak terlalu dikenal saja banyak yang nyoblos. Kok surat suara DPRD Provinsi tidak banyak yang nyoblos, kan eman-eman (sia-sia) negara menghabiskan triliunan untuk menggelar Pemilu," jelas Sukesi.

"Saya berpikir apakah PPS tidak melakukan sosialisasi (agar surat suara tidak rusak) atau bagaimana. Kan eman-eman, setidaknya mereka bisa memilih dewan-dewan yang sudah membantu desa," imbuhnya.

Baca juga: Kisah Abudzar Ghifari, Resign dari Perusahaan Besar Karena Takut Riba, Kini Jadi Pedagang Mie Aceh

Tak mampu jalankan intruksi

Sementara itu, ssat ditemui secara terpisah, Ketua RT 02 Desa Wasiat, Wijo Narko (53) mengaku mengundurkan diri karena sudah tidak mampu menjalankan intruksi atasan (kepala Desa).

Terutama perihal penggunaan tekhnologi digital seperti ponsel.

"Ya kadang-kadang saya terlambat menyerap informasi. Alat yang digunakan kan HP, tapi saya sendiri tidak punya HP harus pinjam anak. Jadi kadang ada suatu undangan saya suka terlambat (mendapatkan info)," jelas Wijo, dikutip dari Tribun Jogja.

"Terus kadang intruksi dari atasan, saya kurang tepat menjalankannya sehingga hasil kurang maksimal," sambung dia.

Wijo mengaku punya keinginan berhenti dari jabatan Ketua RT sudah sejak lama.

Tak hanya dia, bahkan ketua RT lain juga punya keinginan yang sama sejak satu tahun lalu.

Namun, mereka saling mengingatkan untuk bertahan hingga masa periode selesai.

Baca juga: Ahok Mundur dari Jabatan Komisaris Utama Pertamina Demi Dukungan ke Ganjar di Pilpres 2024

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved