Breaking News

Pemilu 2024

Lambat Merekap Suara, KIP Pidie Layangkan Kembali Surat  ke PPK, Baru Lima Kecamatan Selesai Pleno

Awalnya KIP Pidie telah mengirimkan surat kepada PPK, agar perhitungan suara di kecamatan tuntas dilaksanakan tanggal 24 Februari 2024.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua KIP Pidie, Ramli, memantau input data pemilu melalui aplikasi Sirekap di kantor KIP Pidie 

Laporan Muhammad Nazar l Pidie

SERAMBINEWS COM, SIGLI- Komisi Independen Pemilihan atau KIP Pidie kembali melayangkan surat kepada panitia pemilihan kecamatan atau PPK.

Surat tersebut antara lain berisi, intruksi KIP kepada PPK supaya mempercepat rekapitulasi suara di kecamatan.

Awalnya KIP Pidie telah mengirimkan surat kepada PPK, agar perhitungan suara di kecamatan tuntas dilaksanakan tanggal 24 Februari 2024.

Namun hingga, Senin (26/2/2024) masih minim jumlah kecamatan yang menyelesaikan rekapitulasi suara.

"Minggu (25/2/2024), kemarin, lima dari 23 kecamatan telah selesai melaksakan pleno perhitungan suara di kecamatan," keta Ketua KIP Pidie, Ramli MH, kepada Serambinews.com, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Mantan Ketua KIP Pidie Jadi Komisioner Panwaslih Aceh

Ia menyebutkan, kecamatan yang telah mengantarkan kotak suara ke gudang KIP Pidie, saat ini baru lima.

Yaitu Glumpang Baro, Glumpang Tiga, Sakti, Mane dan Geumpang.

Sementara Kecamatan Tangse, direcanakan akan mengirim kotak suara ke KIP Pidie, Senin (26/2/2024). 

Sebab, proses pleno di Tangse telah tuntas.

Kata Ramli, KIP Pidie telah mengirimkan surat kembali ke PPK, untuk percepatan perhitungan suara supaya selesai dulaksanakan pada tanggal 26 Februari 2024.

"Sejatinya hari ini harus siap dilaksanakan pleno perhitungan suara di kecamatan oleh PPK. Sebab, sisa waktu perhitungan suara akan dilaksanakan KIP," jelasnya.

Dikatakan, saat ini Kecamatan Indrajaya dan Peukan Baro disarankan dibuat dua panel, agar bisa mempercepat perhitungan suara, sekaligus hasil perhitungan bisa dimasukkan ke aplikasi sistem informasi dan rekapitulasi atau Sirekap.

"Saran kita Indrajaya dan Peukaan Baro dibuat dua panel, agar lebih efektif," ujarnya.

Disinggung rekapitulasi di PPK di kecamatan terlambat, kata Ramli, akibat kelelahan PPK. 

Selain itu, data susah masuk Sirekap, lantaran seting offline.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved