VIDEO

VIDEO Pengamat Sebut AHY Jadi 'Senjata' Jokowi Gagalkan Hak Angket Ganjar, Terbukti Agresif Menolak

Menurut Adi, hal itu dibuktikan dengan dinamika penolakan yang terus digencarkan AHY secara langsung mengenai wacana hak angket.

|

SERAMBINEWS.COM - Banyak tersiar kabar Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi senjata Presiden Joko Widodo menggagalkan hak angket yang diinisiasi Ganjar Pranowo.

Hal itu diungkap pengamat politik Adi Prayitno, ia menyebut terbukti bahwa Jokowi melantik AHY sebagai Menteri ATR untuk mengupayakan penggagalan hak angket.

Dikutip dari Wartakota, hal tersebut disampaikan Adi Prayitno pada Minggu (25/2).

Pihaknya mengatakan pelantikan AHY untuk membendung wacana hak angket dugaan kecurangan Pilpres 2024.

Menurut Adi, hal itu dibuktikan dengan dinamika penolakan yang terus digencarkan AHY secara langsung mengenai wacana hak angket.

Baca juga: VIDEO SBY Disebut Telah Restui AHY Masuk Kabinet Jokowi

Penolakan itu dilakukan tepat beberapa hari setelah AHY resmi dilantik menjadi menteri yang menandai Demokrat bergabung dalam partai koalisi pendukung pemerintahan.

Adi mengatakan AHY langsung agresif menolak usulan hak angket yang dinilai kontraproduktif dengan niat rekonsiliasi nasional.

"Buktinya, sesaat setelah dilantik, AHY langsung agresif menolak usulan hak angket yang dinilai kontraproduktif dengan niat rekonsiliasi nasional. AHY belakangan sangat agresif menolak usul hak angket," ujar Adi.

Sayangnya, Adi menyebut pemerintah dan Demokrat akan menemukan kesulitan untuk membendung wacana yang awalnya digulir Ganjar Pranowo.

Pasalnya, Demokrat akan kesulitan membuka lobi komunikasi dengan dua partai bakal oposisi pemerintahan ke depan yakni PDIP dan PKS.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).

AHY dilantik sebagai Menteri ATR/Kepala BPN di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Ia menggantikan posisi Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/Kepala BPN yang kini menjadi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam).

Acara pelantikan Hadi dihadiri oleh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Program 100 hari kerja

Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan sedang menyusun program prioritas yang bisa dikerjakan dalam 100 hari kerja pertamanya sebagi menteri.

AHY sudah memberikan arahan langsung kepada direktorat serta jajaran kementerian pada rapat perdananya.

"Sebanyak 120 juta bidang tanah ya, PTSL yang harus bisa dituntaskan termasuk isu-isu yang lain, redistribusi tanah dan tentunya inisiatif lain yang dijalankan ATR/BPN," kata AHY kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).

Usai rapat, AHY menyampaikan dirinya belum mengetahui secara detail apa yang akan menjadi prioritasnya dalam 100 hari pertama.

"Masih saya godok dengan jajaran kementerian. Yang jelas ingin meyakinkan terget-target pencapaian sesuai dengan kebijakan dan program-program kerja yang selama ini sudah dijalankan oleh bapak menteri sebelumnya dan jajaran di tingkat pusat ini, maka saya ingin buka satu per satu mana saja yang perlu kita lakukan percepatan," kata dia.

Selain membuat fokus 100 hari pertama, AHY menyampaikan dirinya juga segera melakukan koordinasi baik dengan kementerian maupun lembaga terkait dengan kerja-kerja ATR/BPN.

"Saya juga akan segera melakukan sowan sekaligus juga koordinasi awal dengan sejumlah menteri terkait," kata AHY.

AHY Pimpin Rapat dan Langsung Terbang ke Manado

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono pada Kamis (21/2/2024), menjadi hari pertama kerja di Kementerian ATR.

Memulai kerja, AHY menyempatkan diri untuk membuka dan memimpin rapat para pimpinan Kementerian ATR, yang diikuti Wakil Menteri ATR, para dirjen, dan pejabat eselon I.

Saat memimpin rapat, AHY menyampaikan pokok-pokok bahasan rapat dan kemudian mendelegasikan ke wamen Raja Juli Antoni untuk melanjutkan.

Setelah itu, AHY bergegas menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk ke Manado dalam rangka kunjungan kerja di Sulawesi Utara dan besok pagi, Jumat, menghadiri acara peresmian Bendungan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow Sulut oleh Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melantik Hadi Tjhajanto sebagai Menteri Koordinator bidang Polhukam serta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (21/2/2024).

Baca juga: VIDEO - AHY-Moeldoko Salaman, Menteri Hadi Tjahjanto Tepuk Tangan, Sri Mulyani & Zulhas Tertawa

Jokowi mengatakan bahwa dirinya tidak ragu menunjuk AHY Sebagai Menteri ATR/BPN. Jokowi yakin AHY mampu memimpin Kementerian yang mengurusi bidang pertanahan tersebut.

"Saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR/BPN karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap," katanya.

Menurut Jokowi selain merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY juga merupakan lulusan Akademi Militer, dan mengenyam pendidikan di sejumlah universitas luar negeri. Sehingga menurutnya AHY mampu memimpin Kementerian.

"Kita tahu beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat, pertama. Beliau juga alumni Akademi Militer (Akmil), juga pendidikan di Nanyang University, Harvard University, di Webster Universty," katanya.

Jokowi mengatakan telah menitipkan sejumlah pesan kepada AHY dalam memimpin Kementerian ATR/BPN.

Di antaranya yakni terkait sertifikat elektronik yang harus didorong lebih masif.

"Untuk HGU carbon trading, yang berkaitan dengan PP itu segera selesaikan karena banyak yang ingin masuk. Yang ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan," katanya.

Profil AHY

AHY adalah putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dilansir dari Kompaspedia, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat menghabiskan masa kecilnya dengan berpindah-pindah sekolah, mulai dari SD Kuntum Wijaya Kusuma, Pasar Rebo, di Jakarta Timur pada 1984 dan David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas, AS pada 1988-1991.

Pasalnya, ia harus mengikuti sang ayah, SBY, yang bertugas di luar negeri.

Pendidikan AHY kemudian berlanjut di SMPN 5 di Bandung pada 1991.

Namun, lagi-lagi ia harus pindah sekolah ke SMPN 20 Jakarta Timur pada 1994 karena SBY kembali berpindah tugas. Setelah tamat SMP, AHY melanjutkan pendidikannya di SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah pada 1994.

Ia lulus dari sekolah tersebut dengan predikat sebagai lulusan terbaik dan meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas.

AHY kemudian melanjutkan studi di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1997.

Karier AHY

Selepas lulus dari Akmil, AHY menduduki berbagai jabatan di TNI AD, salah satunya Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak.

Batalyon tersebut ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh pada 2002.

AHY juga pernah mendapat tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A AHY.

Brsama pasukannya, ia bertugas menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat perang selama 34 hari.

Pada 2007, AHY mendapat kenaikan jabatan sebagai Kompi Yonif Linud 305/Tengkorak.

Pada 2011, ia mengikuti pendidikan US Army Maneuver Captain Career Course di Fort Benning, AS.

Menteri Pertahanan Prof Dr Juwono Sudarsono sempat meminta AHY untuk bergabung dalam tim pendirian Universitas Pertahanan pada 2013.

AHY ditugaskan sebagai Dosen Pascasarjana pada program Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan.

Karier AHY berlanjut sebagai Kepala Seksi Operasi di Brigade Infanteri Udara 17 Kujang 1 Kostrad dan Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning pada 2016.

Meski memiliki rekam jejak yang mumpuni dan latar belakang pendidikan yang mentereng, AHY memutuskan untuk mundur dari TNI pada 2017.

Baca juga: AHY Kenang Saat Tugas di Aceh Kala Masa Konflik: Warga Hidup Serba Ketakutan

Ia meninggalkan TNI untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.

Pada saat itu, ia berpasangan dengan Sylviana Murni. AHY dan Sylviana diusung oleh empat partai, yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Meski gagal melenggang sebagai Gubernur DKI Jakarta, perjalanan AHY di dunia politik tidak berhenti.

Pada 2017, ia ditunjuk sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) oleh Ketua Umum Partai Demokrat, SBY.

Selanjutnya, AHY ditugaskan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pada Oktober 2019.

Kongres V Partai Demokrat yang diselenggarakan pada 15 Maret 2020 di Jakarta kemudian memilih AHY secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020–2025.

Harta kekayaan AHY

Merujuk laman LHKPN KPK, AHY memiliki harta kekayaan sebesar Rp 15.291.805.024.

Harta kekayaan tersebut dilaporkan AHY ketika ia mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 3 Oktober 2016.

1. Harta kekayaan AHY pada saat itu terdiri dari: Bangunan seluas 90 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp 1.063.195.000 Tanah dan bangunan seluas 208 m2 dan 60 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp 3.127.530.000 Tanah seluas 978 m2 di Bogor senilai Rp 2.581.920.000.

2. Mobil Toyota Vellfire tahun 2012 senilai Rp 550.000.000

3. Peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan usaha lainnya senilai Rp 360.000.000

4. Harta bergerak lainnya senilai Rp 688.800.000

5. Giro dan setara kas senilai Rp 6.920.360.024.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved