Berita Viral

Kisah Brigpol Zulfikar, Polisi Lumpuh Bertugas di Papua, Semangat Melayani Meski Harus Bertongkat

Kaki lumpuh dan berjalan harus menggunakan tongkat tak menyurutkan Brigpol Zulfikar dalam menjalankan tugasnya mengayomi dan melindungi masyarakat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM/Tiktok
Kisah Brigpol Zulfikar, Polisi Lumpuh Bertugas di Papua, Semangat Melayani Meski Harus Bertongkat 

Kisah Brigpol Zulfikar, Polisi Lumpuh Bertugas di Papua, Semangat Melayani Meski Harus Bertongkat

SERAMBINEWS.COM – Kaki lumpuh dan berjalan harus menggunakan tongkat tak menyurutkan Brigpol Zulfikar dalam menjalankan tugasnya mengayomi dan melindungi masyarakat.

Ia dengan semangat bertugas dan mengabdi kepada masyarakat di Kabupaten Keerom, Papua.

Brigpol Zulfikar merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polres Keerom, yang terletak di Desa Asiaman, Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom, Papua.

Anggota Polri ini mengalami kelumpuhan akibat musibah kecelakaan yang dialaminya 5 tahun lalu.

Di mana ia mengalami tergelincir dari sepeda motor, dan mengakibatkan kakinya mengalami kelumpuhan.

Mesiki begitu, Brigpol Zulfikar tetap semangat dan gigih dalam melayani warga meski harus dibantu dengan tongkat kruk.

Kisah Brigpol Zulfikar ini dibagikan di akun TikTok-nya @joelalila037 pada Selasa (23/1/2024) dan sudah ditonton 7 juta kali pada Kamis (7/3/2024).

Diwartakan TribunSumsel, Brigpol Zulfika tetap bertugas untuk menjalankan profesinya sebagai penegak hukum.

Beruntung pula, karena kesetiaan sang istri menguatkan sang polisi untuk tetap semangat menjalani hidup.

Motivasi yang diberikan istri membuat Brigpol Zulfikar kuat menjalani kehidupan walaupun masih menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan.

"Kekuatan cinta dari istri anak, keluarga dan sahabat yang buat saya kuat sampai detik ini," tulis Zulfikar dilansir dari TikTok @joelalila037, Selasa (5/3/2024).

Ia juga menyampaikan ucapan rasa syukurnya karena sang istri yang selalu menemaninya di masa sulit.

"Terima kasih istri dan keluarga ku masih setia menemani di masa sulitku," tambah Zulfikar.

Lumpuh Usai Kecelakaan

Sementara itu, Brigpol Zulfikar merasa sakit usai insiden kecelakaan yang dialami.

Brigpol Zulfikar mengalami pusing hebat hingga kehilangan keseimbangan dan kaki yang susah digerakkan.

Tak hanya itu, kondisi Brigpol Zulfikar semakin memburuk.

Brigpol Zulfikar tetap gigi bertugas meski lumpuh akibat mengalami musibah kecelakaan 5 tahun lalu.

Kakinya semakin mengecil dan melemah sampai akhirnya lumpuh secara perlahan.

Kondisi tersebut membuatnya hanya bisa beraktivitas secara terbatas.

Ia hanya bisa berbaring dan duduk di rumah.

Namun karena tekad kuatnya untuk sembuh, Brigpol Zulfikar akhirnya bisa belajar berjalan dan mulai menggunakan tongkat untuk berjalan.

Pada tahun 2023 ia masih belum berani lepas pegangan untuk berjalan.

Namun kini ia mulai berani berjalan seperti sedia kala meski hanya satu hingga dua langkah.

Meski demikian, Zulfikar terus berjuang untuk kembali sembuh agar kakinya isa berjalan lagi.

"Perjuangan 5 tahun lalu, masih tetap semangat berjuang sampai saat ini dan insya Allah saya yakin sekali ada waktunya saya sehat kembali dari hasil, perjuanganku selama ini," ungkapnya.

 

 

KISAH LAINNYA - Aipda Rully, Polisi yang Tetap Jalankan Tugas Meski Buta

Kisah Aipda Rully Carrera Akbar (39), anggota Polsek Jagakarsa Polres Metro Jakarta Selatan, viral di media sosial.

Salah satu akun yang mengunggah kisah Aipda Rully adalah akun Instagram dan TikTok milik Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam, pada Sabtu (16/9/2023) lalu.

Sebagai informasi, Aipda Rully mengalami kebutaan di mata kirinya hingga menyebabkan ia hidup dalam keterbatasan.

Tak hanya itu, mata kanannya juga bermasalah karena hanya memiliki jarak pandang sejauh 2 meter.

Namun, keterbatasan itu tak membuat Aipda Rully menyerah.

Semangat dan profesionalitasnya sebagai seorang anggota Polri sukses membuat Kombes Ade kagum.

"Aipda Rully Carrera Akbar (menjadi) inspirasi bagi saya dan semua anggota Polres Metro Jakarta Selatan," tulis Kombes Ade, dikutip Tribunnews.com.

Aipda Rully saat ini berusia 39 tahun. Hal ini berarti Aipda Rully lahir pada 1984 silam.

Ia merupakan lulusan Bintara Polri tahun 2004.

Suami Linda, Aipda Rully masih aktif bertugas meski kini memiliki keterbatasan
Suami Linda, Aipda Rully masih aktif bertugas meski kini memiliki keterbatasan (INSTAGRAM/@herman_hadi_basuki)

Sebelum bertugas di Polsek Jagakarsa, Aipda Rully pernah di bagian penjagaan markas.

Ia baru dimutasi menjadi anggota Polsek Jagakarsa pada 2007 silam.

Saat ini, ia menjabat sebagai operator di SPKT Polsek Jagakarsa.

"Kalau dulu itu kita di dalmas, nggak lama saya pindah ke penjagaan markas."

"Habis itu sekitar tahun 2007 itu saya di mutasi ke Polsek Jagakarsa sampai sekarang," ungkap Aipda Rully saat ditemui di kediamannya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) malam.

Aipda Rully diketahui memiliki seorang istri bernama Linda Triningsih (34).

Keduanya menikah pada 7 September 2013 silam.

Dari pernikahannya dengan Linda, Aipda Rully dikaruniai seorang putra.

Selain itu, Linda saat ini juga tengah hamil anak kedua.

Meski dalam keadaan hamil, Linda masih bekerja sebagai cleaning service untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya.

"Istri saya bekerja sebagai OB di perusahaan swasta di daerah Jakarta Pusat," ungkap Aipda Rully, dikutip dari video yang diunggah Kombes Ade.

 

Awal Mula Aipda Rully Mengalami Kebutaan

Sebelum mengalami kebutaan, Aipda Rully tak pernah memiliki keluhan soal matanya.

Tetapi, secara tiba-tiba ia merasa ada yang tak beres pada matanya, tepat di hari pernikahannya dengan Linda, yaitu 7 September 2013.

"Jadi saya ijab qabul, saat itu saya tidak apa-apa. Tapi pas di hari yang sama, saat saya dipajang di pelaminan, saya melihat tamu undangan itu seperti merah darah," tutur Aipda Rully.

Ia pun lantas berobat ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapatkan perawatan.

Namun, Aipda Rully dirujuk ke RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, untuk menjalani prosedur operasi karena ia didiagnosa penyakit Ablasio Retina.

"Saat ini saya mengalami penyakit Ablasio Retina," katanya.

Sayang, meski sudah menjalani operasi, mata kiri Aipda Rully tidak bisa dioperasi.

"Menurut pemeriksaan dokter, diputuskan dilakukan operasi, dan pasca-operasi dicek kembali, dites kembali, ternyata mata saya itu (buta)," ujar Aipda Rully, dilansir YouTube TribunJakarta Official.

"Dokter minta maaf karena dia juga sudah melakukan yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin."

"Mata kiri saya tidak bisa diselamatkan," lanjut dia.

Sebelum mengalami kebutaan, Aipda Rully tak pernah memiliki keluhan soal matanya.

Tetapi, secara tiba-tiba ia merasa ada yang tak beres pada matanya, tepat di hari pernikahannya dengan Linda, yaitu 7 September 2013.

"Jadi saya ijab qabul, saat itu saya tidak apa-apa. Tapi pas di hari yang sama, saat saya dipajang di pelaminan, saya melihat tamu undangan itu seperti merah darah," tutur Aipda Rully.

Ia pun lantas berobat ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapatkan perawatan.

Namun, Aipda Rully dirujuk ke RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, untuk menjalani prosedur operasi karena ia didiagnosa penyakit Ablasio Retina.

"Saat ini saya mengalami penyakit Ablasio Retina," katanya.

Sayang, meski sudah menjalani operasi, mata kiri Aipda Rully tidak bisa dioperasi.

"Menurut pemeriksaan dokter, diputuskan dilakukan operasi, dan pasca-operasi dicek kembali, dites kembali, ternyata mata saya itu (buta)," ujar Aipda Rully, dilansir YouTube TribunJakarta Official.

"Dokter minta maaf karena dia juga sudah melakukan yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin."

"Mata kiri saya tidak bisa diselamatkan," lanjut dia.

Ujian untuk Aipda Rully tak berhenti sampai di situ. Sekitar tahun 2017, ia kembali mengalami kejadian serupa.

Mata kanannya bermasalah hingga membuat pandangan Aipda Rully berbayang.

"Lalu mata kanan saya. Mata kanan saya juga terkena, tapi tidak separah yang kiri."

"Saat itu juga (waktu mengurus SPT Pajak) saya langsung nelepon istri untuk menjemput karena mata saya sudah tidak normal lagi," ungkap Aipda Rully.

Menurut diagnosa dokter, mata kanan Aipda Rully juga mengalami penyakit ablasio retina.

Sejak saat itu, ia sudah menjalani beberapa kali prosedur operasi.

Terakhir, Aipda Rully menjalani operasi pada 14 Agustus 2023 lalu, untuk pemasangan silikon karena retinanya bermasalah.

"Beberapa kali melakukan operasi, pemasangan silikon dan pergantian lensa."

"Dan pada saat ini jarak pandang saya hanya sekitar 2 meter," kata dia.

Aipda Rully mengaku sempat merasa down saat mengetahui kondisinya tak mengalami kemajuan.

Meski begitu, ia tak ingin mengingkari takdir Allah SWT.

Terlebih, ia memiliki keluarga yang memberinya dukungan tanpa pamrih untuk bangkit dari keterpurukan.

"Saya juga hanya seorang manusia, saya juga ingin sukses, saya juga ingin punya karier yang bagus. Tapi Allah sudah berkehendak."

"Mungkin saat itu saya down, stres iya, hampir gila pun iya," ungkap Aipda Rully sambil menangis.

"Syukur Alhamdulillah saya masih punya keluarga yang selalu ada buat saya. Tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada yang tidak bisa. Semua pasti bisa."

"Nggak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Saya yakin Allah sayang sama saya dan keluarga saya," sambungnya.

 

Tetap Bekerja meski Dapat Dispensasi

Mengenai kondisi Aipda Rully, Kapolsek Jagakarsa, AKP Iwan Gunawan, mengaku sudah pernah menawarkan dispensasi.

Tetapi, anak buahnya itu tetap bertekad menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi.

"Kami sudah memberi izin dan dispensasi kepada beliau, tapi beliau bersikukuh untuk tetap melaksanakan dinas," ungkapnya.

Aipda Rully mengakuinya. Ia memastikan dirinya akan menjalankan kewajibannya sebagai seorang polisi.

Menurutnya, selama badannya masih bisa bergerak dan mendapat kepercayaan, maka ia akan terus bekerja.

"Kenapa nggak? Pimpinan masih percaya kepada saya. Satya Haprabu, setia pada negara dan pimpinan."

"Nama saya besar dari polisi, saya makan juga dari gaji sebagai polisi, nggak peduli orang bilang apa tentang polisi," kata Aipda Rully.

"Selama kaki saya masih bisa jalan, selama badan saya sehat, selama mata saya masih bisa melihat walaupun sedikit, saya nggak peduli."

"Selama saya masih dipercaya, saya masih jalani apapun itu risikonya," tegas dia. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved