Perang Gaza

Perundingan Hamas-Israel Buyar tanpa Kesepakatan, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dan Tukar Sandera

Serangan yang diklaim bagian dari operasi militer untuk menghabisi berigade Hamas di Rafah ini banyak ditentang berbagai negara karena akan mengakibat

Editor: Ansari Hasyim
tangkap layar twitter
Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka dalam pertempuran melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza. Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dilaporkan menggagalkan misi operasi penyelamatan IDF di Gaza Selatan pada Selasa (9/1/2024). 

“Saya tidak bisa mengatakan kepada Anda bahwa hal ini akan berhasil, namun hal ini belum bisa diurai,” tambah Lew.

Netanyahu menginginkan 'Armagedon'

Sementara itu Ehud Olmert, mantan PM Israel dan pengkritik keras Netanyahu, telah memperingatkan bahwa pemimpin Israel saat ini dapat membahayakan perjanjian damai yang sudah lama ada dengan Mesir jika memperluas operasi militer ke Rafah.

Berbicara di Haaretz Podcast, Olmert mengatakan Netanyahu dan sekutunya di kabinet perang tidak tertarik menghentikan perang dan bahkan ingin melangkah lebih jauh dengan mengobarkan ketegangan di Tepi Barat yang diduduki.

Netanyahu dan kelompoknya menginginkan “Armageddon yang memungkinkan pengusiran banyak warga Palestina di Tepi Barat,” kata Olmert.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved