Kesehatan

Bagi yang Sanggup, dr Boyke Bagikan Tips Berpuasa Bagi Wanita Hamil Muda, Asupan Makanan Vitamin

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban umat Islam. Namun, Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil untuk tidak berpuasa.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
youtube Esge Entertaintment
Ahli kandungan dan kebidanan, dr Boyke Dian Nugraha Sp OG membagikan tips berpuasa bagi wanita hamil muda.  

Bagi yang Sanggup, dr Boyke Bagikan Tips Berpuasa Bagi Wanita Hamil Muda, Asupan Makanan Vitamin

SERAMBINEWS.COM - Ahli kandungan dan kebidanan, dr Boyke Dian Nugraha Sp OG membagikan tips berpuasa bagi wanita hamil muda

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban umat Islam. Namun, Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil untuk tidak berpuasa.

Adapun kategori orang hamil yang tidak wajib puasa seperti orang hamil yang khawatir akan kondisi dirinya atau janin (bayinya), satu diantaranya adalah wanita hamil muda.

Hamil muda adalah kondisi kehamilan pada trimester pertama, yaitu sekitar 0-12 minggu pertama kehamilan.

Pada masa ini, embrio berkembang menjadi janin yang memiliki berbagai organ tubuh yang mulai terbentuk.

Menurut dr Boyke, hamil muda merupakan kehamilan yang berisiko. Umumnya, wanita mengalami mual dan muntah yang berlebihan.

Baca juga: MasyaAllah, dr Boyke Ungkap Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil dan Janin, Dianjurkan Bagi yang Sanggup

Tentunya kondisi ini menjadi lebih sensitif, apalagi wanita tersebut hamil anak pertama dimana sebelumnya ia belum pernah hamil.

"Kehamilan muda apalagi bagi yang pertama penuh dengan perjuangan, lebih sensitif, apalagi anak pertama itu kan sebelumnya belum pernah hamil kemudian hamil pada 12 minggu bahkan sampai 16 minggu, itu adalah kehamilan yang membuat beberapa wanita sering kali mengalami apa yang dikenal mual dan muntah," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari program Boykepedia di kanal Video.com, Jumat (8//3/2024).

Sebenarnya dari sisi kesehatan, wanita yang tengah hamil muda yang dibarengi dengan mual dan muntah tidak dianjurkan puasa.

Mendapati kondisi seperti itu, dr Boyke menganjurkan sebaiknya wanita hamil muda bisa menganti puasanya saat setelah melahirkan.

"Kalau saya sih menganjurkan sebagai dokter kandungan, kalau mual dan muntahnya hebat, please deh bayar aja pakai fidyah atau dibayar juga pakai puasa setelah melahirkan," sambung dr Boyke

Namun jika anda tetap ingin berpuasa di bulan Ramadhan meski tengah hamil muda, maka sebaiknya ikuti tips dari dr Boyke berikut.

Baca juga: Dear Paksu, Mulai Hindari 3 Hal Ini Agar Istri Cepat Hamil, Kurangi Minum Ini Kata Seksolog dr Boyke

"Ada juga yang pengen memanfaatkan momentum ini untuk beribadah oke-oke aja tapi ada beberapa tips yang dokter berikan," timpal dr Boyke.

Tips Berpuasa Bagi Wanita Hamil Muda

1. Jangan tinggalkan sahur

Jangan pernah mengatakan tidak mau sahur karena beranggapan dengan sahur bisa menambah rasa mual dan muntah, justru tidak sahur akan memperburuk kondisi.

"Jangan pernah mengatakan 'ah saya nggak mau sahur, nanti kalau sahur malah mual' itu adalah anggapan yang salah!," tegas dr Boyke.

2. Konsumsi obat anti mual

3. Saat sahur jangan terlalu banyak makan nasi tetapi banyak makan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti kentang, mie, roti dan sebagainya.

4. Konsumsi banyak protein, ini bisa anda dapatkan dari susu ataupun daging ayam, dianjurkan konsumsi ayam kampung.

5. Konsumsi jus, jika merasa mual saat minum jus, sebagi opsional makanlah buah segar seperti mangga dan sebagainya. 

6. Saat berbuka puasa, jangan lupa konsumsi kurma, makanan manis ini mengandung karbohidrat dan vitamin yang baik untuk mendukung kesehatan janin.

7. Setelah makan kurma kemudian shalat maghrib lalu dilanjutkan makan kolak secukupnya.

8. Apabila ingin konsumsi nasi, maka dianjurkan setelah shalat tarawih atau setelah shalat Isya.

9. Jika anda ingin shalat tarawih boleh-boleh saja jika sanggup, tapi jangan lupa bawa obat anti mual kalau diperlukan.

10. Terakhir, dianjurkan ikut tarawih yang jumlah rakaatnya tidak trlalu panjang agar ibu dan janin tidak lelah.

"Ingat selama tarawih jangan ikut yang tarawih terlalu panjang karena anda sedang hamil, cari taraweh yang lebih sedikit," pungkas dr Boyke.

MasyaAllah, dr Boyke Ungkap Manfaat Puasa untuk Ibu Hamil dan Janin, Dianjurkan Bagi yang Sanggup

Ahli kandungan dan kebidanan, dr Boyke Dian Nugraha Sp OG mengungkap manfaat puasa bagi ibu hamil dan janin.

Kewajiban puasa di bulan Ramadan menjadi kewajiban bagi siapa saja umat muslim, termasuk ibu hamil.

Memang ada kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan ibu hamil puasa.

Meski begitu, ada juga ibu hamil yang boleh berpuasa jika dia sanggup mengerjakannya.

Dikutip dari Boykepedia di kanal Video.com, Kamis (7/3/2024), dr Boyke mengatakan, adapun manfaat puasa bagi ibu hamil bukanlah dari sisi kesehatan melainkan manfaat yang diperoleh dari sisi psikologis.

"Ya kalau dokter mengatakan manfaatnya bukan manfaat dari sisi kesehatan, karena kalau secara kesehatan sih asupan-asupan gizinya harus continue, harus cukup, tapi ini lebih manfaatnya ke nilai ibadahnya," kata dr Boyke.

Sebelum membahas soal manfaat puasa bagi ibu hamil dan janin, perlu diketahui bahwa dr Boyke menegaskan, wanita hamil harus sehat secara fisik dan psikologi.

Jadi kalau memang anda tidak bisa berpuasa karena kondisi muntah berlebihan atau tidak dianjurkan dokter untuk berpuasa karena berat badang janin kurang, sebaiknya tidak berpuasa dulu.

Tetapi kalau anda sanggup menjalankan puasa, maka tak ada salahnya menjalankan ibadah setahun sekali ini.

Adapun manfaat yang diperoleh adalah mendapatkan manfaat psikologis bagi ibu hamil dan janin.

Seorang wanita hamil yang berpuasa, dia akan jauh merasa lebih tenang jiwanya.

Ketenangan ini semakin bertambah jika anda memaksimalkan ibadah dalam bulan puasa, misalnya selain mengerjakan ibadah wajib, anda juga mengerjakan ibadah sunnah lainnya.

Ketenangan ini juga dirasakan oleh janin, sehingga lebih tenang.

"Itu semua mengandung nilai-nilai beribadah kepada Tuhan sehingga kita berharap karena ada piskologis hubungan antara ibu dan janin, maka dengan berpuasa itu si janin akan mejadi lebih tenang," sambung dr Boyke.

Ia juga mengungkap beberapa penelitian juga membuktikan, jika seorang ibu hamil berpuasa, maka bayi yang dikandungannya juga mengerti, sehingga kelak jika bayi dilahirkan dia memiliki sikap yang tenang.

"Itu terjadi karena pengaruh psikologis dari puasa," timpal dr Boyke.

Manfaat puasa akan semakin maksimal jika ibu hamil mengerjakan ibadah yang tak dilakukan di hari biasnaya, seperti tadarus, shalat tarawih dan berzikir di masjid.

Usahakan, jika anda mengerjakan ibadah ini sembari memegang perut sehingga bayi bisa merasakan dan mendengar.

Suara ngaji dan dzikir yang dilantunkan secara tidak langsung dapat dirasakan oleh janin yang berada di kandungan.

Dengan cara tersebut, bayi di kandungan dipercaya bisa mendengarkan suara-suara dzikir, maka dari itu si ibu dan bayinya juga lebih tenang.

"Pengaruh puasa itu juga mengikuti kegiatan yang tidak ada pada hari-hari biasanya seperti shalat tarawih, tadarus dan dzikir di masjid. Itukan secara psikologis ketika kita zikir dan perutnya dipegang si bayinya sudah bisa mendengarkan suara dzikir dan sebagainya maka si ibu akan lebih tenag dan si bayi juga lebih tenang," tambah dr Boyke.

Oleh karena itu, kalau memang ibu hamil kuat secara fisik menjalankan ibadah puasa, maka berpuasalah.

"Efek psikologis bagi pertumbuhan janin sangat bagus terutama pada pertumbuhan mentalnya," pungkas dr Boyke.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved