Konflik Palestina vs Israel
Warga Gaza Sambut Ramadan di Tengah Kesuraman: Kami Sudah 5 Bulan Puasa
warga Palestina dimungkinkan akan menjalani Ramadan tanpa kedamaian lantaran mandegnya perundingan gencatan senjata
SERAMBINEWS.COM - Warga Gaza Palestina sambut bulan suci Ramadhan di tengan kesuraman.
Wilayahnya menjadi tempat operasi militer Israel.
Kini, agresi Israel itu pun turut mengakibatkan adanya potensi bencana kelaparan di Palestina.
Kesuraman Palestina pun ditambah dengan berhentinya sementara perundingan terkait gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Alhasil, warga Palestina dimungkinkan akan menjalani Ramadan tanpa kedamaian lantaran mandegnya perundingan gencatan senjata yang sempat terlaksana di Kairo, Mesir.
Dikutip dari Aljazeera, sebanyak 2,3 juta warga Gaza pun kini mengungsi di Rafah dengan hanya bermodalkan tenda plastik dan kekurangan makanan.
Salah satu warga Gaza, Maha yang juga merupakan ibu dari lima anak itu mengatakan bulan suci Ramadan yang seharusnya menjadi ibadah dengan menahan lapar dan haus, telah dilakukannya sejak Oktober 2023 lalu.
Pernyataanya ini merupakan kalimat penguatan terhadap dirinya atas agresi yang dilakukan Israel di Palestina.
"Kami tidak melakukan persiapan apapun untuk menyambut Ramadan karena kami telah berpuasa selama lima bulan," kata Maha.
Maha bercerita, sebelum perang berkecamuk di Palestina, dirinya biasanya mendekorasi rumahnya dan mengisi kulkasnya dengan makanan untuk kebutuhan berbuka puasa keluarganya.
Namun kini, kondisi berbeda dialaminya dan berbanding terbalik lantaran untuk mendapatkan makanan saja, dirinya mengaku kesulitan.
"Tidak ada makanan, kami punya makanan kaleng dan nasi, sebagian besar makanan dijual dengan harga mahal," kata Maha.
Dikutip dari Reuters, Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina atau UNRWA, Philippe Lazzarini mengungkapkan bahwa bulan suci Ramadan sudah seharusnya terealisasi gencatan senjata.
Namun, sambungnya, fakta berbeda justru terjadi di mana Ramadan di Gaza justru menjadi kelaparan ekstrem yang meluas hingga kecemasan atas operasi militer di Rafah.
Meski begitu, warga Gaza tetap tabah dan hanya bisa berharap agar perdamaian segera terwujud.
Salah satu pengungsi di Rafah, Nehad El-Jed mengatakan kepada Reuters, bahwa dirinya bersama dengan warga Gaza lainnya hanya bisa berdoa agar kondisi di Palestina segera membaik dan seperti semula kembali.
"Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, walaupun faktanya tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, namun kita tetap tabah dan sabar, dan kita akan menyambut bulan Ramadan seperti biasa, dengan dekorasi, lagu-lagu, dengan doa, puasa," ucap Nehad El-Jed yang mengungsi bersama keluarganya di Gaza.
"Ramadan mendatang, kami mendoakan Gaza akan kembali, semoga segala kehancuran dan pengepungan di Gaza akan berubah, dan semua kembali dalam kondisi yang lebih baik," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sabarnya Warga Gaza Sambut Ramadan di Tengah Agresi Israel: Kami Sudah 5 Bulan Puasa
Baca juga: Pria di Bekasi Gugat Syarat Batas Usia Loker ke MK, Dinilai Jadi Penyebab Banyaknya Pengangguran
Baca juga: Masa Lalu Satu Keluarga yang Lompat Apartemen Terungkap, Ternyata Mantan Penghuni
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.