Konflik Palestina vs Israel

Hamas Umumkan 4 Tuntutan Dasar ke Israel Lewat Mesir-Qatar, Begini Tanggapan Pihak Israel

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Palestina, mengumumkan empat tuntutan dasar kepada Israel melalui mediator Qatar dan Mesir.

Editor: Amirullah
MOHAMMED SABRE/AFP
Pejuang Palestina dari Brigade Ezzeddine al-Qassam, sayap militer kelompok Islam Hamas, membawa bom (kanan) saat mereka berjalan bersenjata di sepanjang jalan di Beit Hanun di Jalur Gaza utara. Video yang memperlihatkan komandan Brigade Al-Qassam tengah berjalan dibocorkan media Israel. Padahal Zionis mengklaim sudah buat cacat. 

SERAMBINEWS.COM - Update perang Hamas dan Israel di Gaza, Palestina.

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Palestina, mengumumkan empat tuntutan dasar kepada Israel melalui mediator Qatar dan Mesir.

Hamas dan Israel saat ini sedang bernegosiasi terkait rencana gencatan senjata untuk menukar sandera di Jalur Gaza.

"Kami telah menyampaikan kepada para mediato di Mesir dan Qatar, sebuah visi komprehensif berdasarkan beberapa prinsip yang dianggap perlu untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan agresi terhadap Gaza," kata Hamas, Kamis (14/3/2024) malam.

Hamas meminta Israel untuk menghentikan agresi terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, memberikan/mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, mengembalikan mereka yang mengungsi ke tempat tinggal sebelumnya, dan menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza.

"Visi tersebut secara komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip dan landasan yang dianggap perlu untuk perjanjian," lanjutnya.

Hamas menjelaskan, visi yang tersebut mencakup berkas pertukaran sandera di Jalur Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel.

Kepala biro politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh, mengonfirmasi adanya peluang untuk mencapai kesepakatan multi-tahap mengenai pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Menurutnya hal ini hanya bisa dilakukan jika Israel mengabaikan sikap keras kepala mereka.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel tidak akan menghentikan agresinya meski ada gencatan senjata sementara, dikutip dari Al Watan.

Israel Komentari Tuntutan Hamas

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengomentari tuntutan Hamas yang disebutnya tidak masuk akal.

Namun, mereka tetap akan membahas tanggapan Hamas dan isinya kepada Dewan Perang dan kabinet politik dan keamanan.

Berbeda dengan tanggapan kantor Netanyahu, surat kabar Israel, Walla, mengutip sumber pejabat Israel yang mengatakan tuntutan Hamas masuk akal dan merupakan kemajuan positif dan kesepakatan dapat dicapai.

Meski demikian, menurutnya jumlah tahanan Palestina yang diminta Hamas untuk dibebaskan terlalu tinggi.

“Jumlah tahanan Palestina yang diminta oleh Hamas tinggi, namun negosiasi serius dapat dilakukan," lapor Walla, mengutip pejabat itu, Jumat (15/3/2024).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved