Berita Nasional

Mahasiswa USK dan UIN Ar-Raniry Ciptakan Kompor dari Limbah, Raih Runner Up Nasional

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) dan UIN Ar-Raniry berhasil menciptakan kompor dari limbah.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dua mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK), Nabilla Maharani, Nauma Lailla serta satu mahasiswa dari UIN Ar-Raniry, Ihsan Perdana Putra meraih predikat runner-up dalam kompetisi proyek sosial nasional Innovillage, Sabtu (9/3/2024). 

Kami didorong untuk mampu berpikir kreatif dan inovatif disamping secara tidak langsung telah mengasah diri untuk terjun di tengah-tengah masyarakat mencari dan menjawab permasalahan yang mereka hadapi," tutur Nabila.

Lebih jauh, Koordinator Rakan-Smong Gen-A itu juga menyampaikan, bahwa kolaborasi lintas jurusan bahkan universitas, menjadi faktor penting untuk meraih manfaat yang lebih luas.

Baca juga: Peduli Kaum Lemah, TOMPi Galang Dana Baju Lebaran untuk Anak Yatim di Pidie

Pada hari penganugerahan, Nabila dari Tim KORAN juga berkesempatan bertemu dan sharing bersama tim lain yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia sebagai penerima penghargaan yang sama. 

Katanya, melalui koneksi ini mereka juga mendapatkan peluang berkolaborasi di masa depan.

"Saya berharap semangat ini terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak generasi muda, untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa dan tentunya memberi dampak yang seluas-luasnya kami masyarakat Indonesia," beber Nabila.

Sementara itu, Nauma menjelaskan latar belakang yang memantik karya mereka, yakni keberadaan sampah yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupan sehari-hari. 

Karena itu, upaya pengurangan sampah melalui rangkaian inovasi yang mereka garap, kedepannya diharapkan dapat terus didukung oleh berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintahan.

Selain memberikan manfaat kepada lingkungan, manfaat lain juga akan dirasakan oleh masyarakat tanpa harus mengeluarkan biaya bahkan mampu menghasilkan secara ekonomi.

"Program mengolah sampah menjadi biogas ini pada dasarnya berpotensi kebakaran, oleh karena itu kami juga mengaitkannya dengan kebutuhan sosialisasi dalam menangani luka bakar, dan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran kepada penerima manfaat," kata Naumi.(mun)

Baca juga: Personel Satlantas Polres Aceh Utara Tiap Malam Ramadan Patroli Antisipasi Balapan Liar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved