Ramadhan 2024

Ini Hukum Melaksanakan Puasa Ramadhan saat Perjalanan Jauh, Berikut Ulasan Buya Yahya

Seperti sementara dalam perjalanan atau bepergian jauh. Namun ia harus mengganti puasanya setelah Ramadhan.

Editor: Nur Nihayati
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya 

Seperti sementara dalam perjalanan atau bepergian jauh. Namun ia harus mengganti puasanya setelah Ramadhan.

SERAMBINEWS.COM - Puasa merupakan rukun islam wajib ditunaikan bagi semua ummat islam.

Dari penjelasan Buay Yahya mengulas jika tak semua umat Muslim diwajibkan berpuasa selama Ramadhan.

Ada beberapa hal menjadi pengecualian bagi umat Muslim untuk tidak berpuasa.

Seperti sementara dalam perjalanan atau bepergian jauh. Namun ia harus mengganti puasanya setelah Ramadhan.

Hal ini berdasarkan pada hadist yang menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad bersabda, "Seseorang yang bepergian bukanlah termasuk orang yang berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam konteks ini, jika seseorang melakukan perjalanan yang memenuhi syarat-syarat sebagai "musafir".

Maka ia diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan tersebut.

Pada dasarnya Islam adalah agama yang memberikan kemudahan bagi umatnya.

Syarat-syarat tersebut antara lain :

1. Perjalanan harus jauh dan cukup melelahkan.

2. Tujuan perjalanan harus sah, seperti bekerja, studi, atau tujuan lain yang diperbolehkan dalam Islam.

3. Perjalanan tersebut tidak bertujuan untuk meninggalkan puasa secara sengaja, tetapi untuk memudahkan perjalanan atau aktivitas yang dilakukan selama perjalanan.

Ketika menjalankan ibadah puasa yang hukumnya wajib, ada opsi yang diperbolehkan untuk tidak mengikuti puasa tapi wajib menggantinya pada hari-hari lain setelah kembali ke tempat asal.

Buya Yahya memberikan penjelasannya tentang saat dalam perjalanan jauh, lebih baik puasa atau tidak.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved