Ramadhan 2024

Keutamaan Shalat Tarawih pada Malam ke-11 Ramadhan: Meninggal Seperti Bayi Baru Dilahirkan

Terkait anak-anak yang belum balig (yang belum terkena hukum-hukum dalam Islam) meninggal dunia, rupanya ada pembahasannya tersendiri dalam Islam.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/M ANSHAR
Umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih malam pertama bulan Suci Ramadan 1436 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (17/6) malam. 

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa anak-anak kecil yang belum balig dan meninggal maka mereka akan masuk ke dalam surga.

Dalam hadits yang lain dikatakan pula bahwa mereka (anak-anak yang meninggal sebelum balig) akan menjadi syafaat bagi orangtuanya dan akan mengajak orangtuanya ke dalam surga.

Abu Hasan berkata, “Aku pernah berkata kepada Abu Hurairah, ‘Sesungguhnya dua anakku telah meninggal dunia. Sudikah kiranya engkau menceritakan kepadaku hadits dari Rasulullah yang dapat menghibur hatiku karena kehilangan kedua anakku itu?”

Abu Hurairah menjawab, “Baiklah, anak-anak kaum muslimin akan menjadi anak-anak kecil di surga. Seseorang di antara mereka akan menjemput ayahnya atau kedua orangtuanya, lalu menarik baju atau tangannya sebagaimana aku menarik ujung bajumu ini, dan tiada hentinya atau tidak mau berhenti sebelum Allah memasukkan orangtuanya bersama dia ke dalam surga.” (H.R. Bukhari).

Lantas, bagaimana nasib mereka setelah meninggal?

Anak-anak kecil yang belum balig dan meninggal dunia, maka mereka akan diasuh oleh Nabi Ibrahim as. dan istrinya Sarah di sebuah gunung di surga.

Mereka (anak-anak kecil itu) tidak akan kelaparan dan kehausan. Semua kebutuhannya telah terpenuhi.

Mereka akan dirawat Nabi Ibrahim as. dan Sarah hingga dikembalikan kepada orangtuanya di hari kiamat.

Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Anak-anak kaum muslimin itu berada di sebuah gunung di surga. Mereka diasuh Ibrahim dan Sarah sampai mereka dikembalikan kepada ayah-ayah mereka pada hari kiamat.” (Shahih Al-Jami’).

 

Niat Shalat Tarawih

Shalat tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga waktu fajar (sebelum shalat subuh).

Shalat sunnah ini bisa dikerjakan secara munfarid atau sendirian tanpa imam, bisa juga dikerjakan secara berjamaah.

Dalam pelaksanaannya, ada yang melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, namun ada juga yang mengerjakan sebanyak 20 rakaat.

1. Niat shalat tarawih secara sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved