NGABUBURIT ASYIK: Indahnya Masjid Raya Al-Jabbar, Bak Terapung Layaknya Gugusan Bukit di Perairan

TRIBUN-VIDEO.COM - Masjid Raya Al-Jabbar di kawasan Gedebage, Jalan Cimincrang, Kota Bandung, Jawa Barat, jadi salah satu lokasi favorit warga untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Masjid terbesar di Jawa Barat yang baru diresmikan 30 Desember 2022, langsung ramai dikunjungi warga dari dalam dan luar kota, bahkan dari luar pulau.

Menunggu waktu berbuka puasa di lokasi ini bisa diisi dengan melihat keindahan arsitektur masjid, jalan-jalan di sekitar danau yang mengelilingi masjid.

Mengunjungi Galeri Rasulullah di bagian bawah masjid, dan membaca Alquran selepas salat fardhu di ruang utama masjid.

Berbeda dengan umumnya, Masjid Raya Al-Jabbar terbilang unik.

Sebab dibuat bak bangunan yang terapung.

Masjid Raya Al-Jabbar memang dibuat di atas Danau di Gedebage yang luasnya mencapai 6,93 hektare.

Alhasil, saat disaksikan dari kejauhan Masjid Raya al-Jabbar akan terlihat layaknya gugusan bukit yang mencuat di atas perairan.

Selain terapung, Masjid Raya Al-Jabbar juga terbilang cukup ikonik dengan desain bangunannya yang unik.

Mulai dari eksterior hingga interiornya yang dibuat dengan begitu indah.

Desainnya sendiri terinspirasi dari ilmu matematika Aljabar.

Pasalnya, rumus yang hingga kini digunakan sampai bidang teknologi informasi ini ditemukan oleh ilmuwan muslim bernama Al Jabar.

Dilihat dari luar, Masjid Raya Al-Jabbar akan tampak khas dengan bentuk seperti piramida berlapis ratusan kaca yang disusun layaknya sisik ikan.

Pada bungunannya juga terdapat 27 pintu masuk yang menyimbolkan jumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Masing-masing dari pintu tersebut juga diberi ukiran batik yang berbeda-beda.

Pasalnya desain ini disesuaikan dengan ciri khas setiap daerah.

Tak hanya terlihat cantik dari luar saja, bagian dalam Masjid Raya Al-Jabbar ini juga sangat indah.

Saat masuk, anda akan disambut dengan daun pintu berwarna emas layaknya pintu Masjid Nabawi di Madinah.

Pada pintu tersebut bagian atasnya diberi corak usmani di Turki yang dipadukan dengan corak batik mega mendung khas Cirebon pada langit-langitnya.

Sementara di dalamnya, terdapat tiang-tiang dan langit-langit yang memiliki mozaik motif geometri dan lampu hias khas Afrika Utara.

Terdapat juga ceruk geometri yang terselipkan kaligrafi timbul yang mengandung 99 nama asmaul husna sebagai penanda arah kiblat.

Sementara itu pada bagian langit-langit atas ada juga kaligrafi lafadz Allah yang melambung di bagian mihrab tempat shalat imam.

Uniknya lagi, Masjid Raya Al-Jabbar tidak memiliki tiang penyangga layaknya masjid biasanya.

Sehingga areanya akan terlihat lebih luas dengan aula berukuran 99x99 meter. (Tribun-Video.com)