Berita Bireuen
Mentimun Suri Matang Bireuen Menu Berbuka Dicari Konsumen, Khusus Ditanam untuk Panen Bulan Puasa
Mentimun suri merupakan salah satu hasil pertanian di kawasan Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen yang ditanami sekitar satu bulan sebelum bulan p
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Mentimun suri merupakan salah satu hasil pertanian di kawasan Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen yang ditanami sekitar satu bulan sebelum bulan puasa untuk dipanen saat bulan suci Ramadhan.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Mentimun atau timun suri yang juga dikenal boh timon wah dalam bahasa Aceh merupakan salah satu menu favorit minuman berbuka bagi masyarakat Bireuen dan Aceh umumnya.
Tentu juga selain air kelapa muda, air tebu maupun es campur lainnya.
Mentimun suri merupakan salah satu hasil pertanian di kawasan Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen yang ditanami sekitar satu bulan sebelum bulan puasa untuk dipanen saat bulan suci Ramadhan.
Hasilnya banyak dijual pada saat bulan Ramadhan, sehingga timun suri laku keras saat bukan suci dengan harga jual yang terjangkau.
Mentimun suri ditanami di pedesaan dan dibeli pedagang pengumpul.
Seperti Senin (24/3/2024), para pedagang pengumpul turun ke desa dan kembali ke kawasan Simpang Kameng, Peusangan Bireuen untuk menjual timun itu kepada pedagang lainnya untuk dijual eceran kepada warga.
Baca juga: VIDEO - Enam Jasad Rohingya Yang Ditemukan Berjenis Kelamin Perempuan
Namun, ada juga petani maupun pedagang menjual langsung kepada konsumen di pinggir jalan.
Tempat penjualan timun suri dapat dilihat di sepanjang jalan mulai dari kawasan Krueng Panjoe, Simpang Kameng, Pante Pisang dan beberapa tempat hingga di pasar.
Harga jual menurut Tgk Salman, pedagang penampung di kawasan Pante Pisang Peusangan
tergantung besar dan kecilnya mentimun.
Ada yang harganya Rp 10.000/buah, ada juga yang Rp 15.000/buah dan ada yang kecil harganya Rp 5-7 ribu/buah.
Saat ini katanya, harga mentimun bertahan kisaran Rp 10-12 ribu/butir dan tergantung banyaknya hasil panen.
“Bila hasil panen kurang, pedagang pengumpul sulit memperoleh timun mungkin harganya akan mahal
sedikit lagi," jelasnya. (*)
Baca juga: Kacabdin Lantik Pengurus MKKS SMA Aceh Besar
| Kritik HRD Soal DED Bireuen, Sebagai Tanggung Jawab Moral, Bukan Ancaman |
|
|---|
| Ibu-ibu Desa Blang Mee Kutablang Ikut Pelatihan Masak Kuliner Lokal, Ada Kuah Pliek u hingga Cicah |
|
|---|
| 22 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator Bireuen Sertijab Serentak, Ini Nama-namanya |
|
|---|
| 32 Tim MI di Bertarung dalam Liga Madrasah Bireuen di Lapangan Cot Gapu, Besok 16 Besar Hingga Final |
|
|---|
| LP2PM UMMAH Gelar Bimtek Penelitian Dosen, Ini Tujuannya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.