Idul Fitri 1445 H
Baju Lebaran Langsung Dipakai Tanpa Mencucinya? Waspada! Ada Bahaya Penyakit yang Mengintai
Waspada terhadap pakaian atau baju baru lebaran yang langsung dikenakan tanpa mencucinya usai membeli dari toko atau pusat perbelanjaan.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Baju Lebaran Langsung Dipakai Tanpa Mencucinya? Waspada! Ada Bahaya Penyakit yang Mengintai
SERAMBINEWS.COM – Waspada terhadap pakaian atau baju baru lebaran yang langsung dikenakan tanpa mencucinya usai membeli dari toko.
Rasanya tak lengkap jika hari raya Idul Fitri tahun ini tanpa membeli dan mengenakan baju baru.
Biasanya, masyarakat akan tumpah ruah memenuhi pusat perbelanjaan atau e-commerce untuk memburu baju baru yang akan dikenakan untuk lebaran.
Setelah membeli baju yang diinginkan, apakah Anda mencucinya terlebih dahulu sebelum dikenakan?
Sebagian orang berpendapat bahwa ‘tidak perlu’ mencuci baju atau pakaian yang baru saja dibeli.
Beberapa dari mereka beralasan bahwa baju baru tersebut masih bersih dan tidak bau.
Baca juga: Simak, Resep Kue Lebaran hanya 3 Bahan Tanpa Mixer dan Oven, Enak dan Praktis

Terutama ketika hari raya Idul Fitri, kebanyakan dari kita enggan mencucinya dan langsung memakainya.
Padahal, baju yang baru saja kita beli tersebut tidak dijamin terbebas dari berbagai bakteri sumber penyakit.
Bahkan baju yang baru saja dikeluarkan dari plastik atau di mall sekalipun tidak menjamin itu.
Di balik itu semua, ada tiga alasan mengapa baju baru harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan.
Baca juga: Siap-siap, Usai Lebaran Pedagang di Jalan Tgk Chik Pante Kulu akan Ditertibkan
Mengutip dari The Spruce, segeralah mencuci pakaian baru terutama pakaian yang langsung bersentuhan dengan kulit Anda.
Berikut tiga alasan dan ancaman penyakit jika Anda tidak mencucinya.
1. Perpindahan Warna
Salah satu alasan untuk mencuci pakaian baru adalah untuk menghilangkan warna pakaian yang dapat berpindah ke kulit Anda atau pakaian lainnya.
Sebagian besar kain yang terbuat dari serat sintetis (poliester, akrilik) diwarnai dengan pewarna azo-anilin.
Pewarna ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang parah bagi seseorang - terutama anak-anak- yang alergi terhadapnya.
Bahkan reaksi yang ditimbulkan seperti ruam, dapat menyebabkan kulit kering dan gatal yang meradang.
2. Bakteri, Jamur, dan Serangga
Alasan kedua adalah pakaian baru dapat berisiko memindahkan sejumlah bakteri, jamur atau seranggan ke tubuh kita.
Hal ini biasanya ketika kita mencoba memakai baju-baju di pusat perbelanjaan yang terpajang.
Hal ini dimungkinkan untuk memindahkan kutu, kudis, bakteri, dan jamur bahkan virus dari satu orang ke orang lain ketika mencoba pakaian itu.

Ditambah lagi ruang ganti bisa menjadi tempat paling berisiko berkembang biaknya segala macam virus dan bakteri.
Untuk itu, sebisa mungkin hindari penggunaan baju yang telah digunakan oleh satu orang ke orang lainnya, terutama di pusat perbelanjaan.
3. Iritan Kimia
Alasan ketiga, ini yang paling penting, pakaian baru harus dicuci untuk menghilangkan bahan kimia seperti Urea-formaldehyde.
Urea-formaldehyde biasanya digunakan oleh produsen pakaian untuk meningkatkan warna atau tekstur.
Sebenarnya, tidak semua orang akan terganggu dengan bahan kimia tersebut, tetapi jika Anda memiliki kulit sensitif, mungkin Anda akan mengalami ruam kulit.
Ruam-ruam kemerahan di kulit bisa langsung muncul di area yang tersentuh dengan bahan itu, terutama di area ketiak, kerah, lengan, pinggang dan paha.

Bahan kimia Urea-formaldehyde kerap digunakan untuk mencegah jamur terbentuk pada pakaian yang harus dikirim jarak jauh.
Pakaian yang menggunakan bahan kimia itu berbau sangat tajam dan akan tetap tercium menyengat sampai pakaian benar-benar dicuci.
Sekali pencucian mungkin tidak akan menghilangkan semua formaldehyde tetapi Anda akan mengurangi resin secara signifikan, dan itu akan terus dihilangkan setiap kali pencucian. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Beda Idul Adha 1445 H di Indonesia dan Arab Saudi, UAS Tegaskan Tak Perlu Ribut: Ikuti Pemerintah |
![]() |
---|
Kapan Waktu Terbaik Mengerjakan Puasa Syawal? Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Haruskah Puasa Syawal Dilaksanakan Berturut-turut 6 Hari? Ternyata Lebih Utama Begini |
![]() |
---|
Ini Waktu yang Tepat Menjalani Ibadah Puasa 6 Hari di Bulan Syawal |
![]() |
---|
Tetap Berpuasa Syawal atau Batalkan Demi Hormati Tuan Rumah Saat Bertamu? Begini Anjuran Rasulullah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.