Ramadhan 2024
Keutamaan Shalat Tarawih pada Malam 17 Ramadhan: Diberi Pahala Seperti Pahala Para Nabi
Para ulama sependapat bahwa teks Bahasa Arab “qâma ramadlâna” di dalam hadits Bukhari Muslim mengacu pada makna shalat Tarawih.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Keutamaan Shalat Tarawih pada Malam 17 Ramadhan: Diberi Pahala Seperti Pahala Para Nabi
SERAMBINEWS.COM - Berikut ini fadhilah atau keutamaan Shalat Tarawih di malam ke-17 Ramadhan 1445 H/2024.
Sesuai keputusan Menteri Agama terkait jadwal Ramadhan, pada Rabu (27/3/2024) malam ini atau selepas magrib, umat Islam di Indonesia sudah memasuki puasa ke-17 Ramadhan 1445 H.
Dengan demikian, Shalat Tarawih yang dikerjakan pada malam nantinya merupakan Shalat Tarawih malam ke-17 Ramadhan.
Dalam kitab Durratun Nashihin dijelaskan keutamaan Shalat Tarawih pada malam ke-17 Ramadhan.
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةَ عَشَرَةَ يُعْطَى مِثْلَ ثَوَابَ الْاَنْبِيَاءِ
Artinya: Pada malam ketujuh belas, akan diberi pahala sebagaimana pahala para Nabi.
Shalat tarawih adalah bagian tidak dipisahkan dari bulan suci Ramadhan, artinya shalat Tarawih dikerjakan hanya pada bulan Ramadhan, diluar bulan Ramadhan tidak dianjurkan.
Kehadirannya sangat penting dalam menghidupkan amalan ibadah selama Ramadhan, terutama di malam hari karena shalat Tarawih dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sebelum shalat witir.
Kedudukan hukum shalat Tarawih adalah sunnah baik laki-laki maupun perempuan.
Meskipun hukumnya sunnah, namun keutamaannya luar biasa yang bisa ditemukan landasannya dari hadits Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa ibadah (Tarawih) di bulan ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR Bukhari, Muslim).
Para ulama sependapat bahwa teks Bahasa Arab “qâma ramadlâna” di dalam hadits Bukhari Muslim mengacu pada makna shalat Tarawih.
Namun ulama berbeda pendapat mengenai jenis dosa apakah yang diampuni dalam hadits tersebut.
Seperti menurut al-Imam al-Haramain, yang diampuni adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar hanya bisa diampuni dengan cara bertobat.
Sementara menurut Imam Ibnu al-Mundzir, redaksi “mâ” (dosa) termasuk kategori lafadh ‘âm (kata umum) yang berarti mencakup segala dosa, baik kecil atau besar.
Bagi yang Berpuasa Wajib Tahu, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Batas Waktu Sikat Gigi dan Hukumnya |
![]() |
---|
Sudah Witir Saat Tarawih, Perlu Shalat Witir Lagi Usai Tahajud? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Coba Minum Air Rendaman Buah Kurma Setiap Pagi, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya |
![]() |
---|
Manfaat Air Rendaman Kurma untuk Kesehatan, dr Zaidul Akbar Sebut Rutin Diminum Nabi Setiap Pagi |
![]() |
---|
Ramadhan Berakhir, Ini Tanda-tanda Orang Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut UAS dan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.