Ramadhan 2024

Keutamaan Shalat Tarawih pada Malam 18 Ramadhan: Allah SWT Telah Meridhaimu dan Kedua Orangtuamu

“Barang siapa diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah akan mempekerjakannya, bagaimana? Allah memberinya..."

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA/FREEPIK.COM
ilustrasi shalat malam - Keutamaan Shalat Tarawih pada Malam 18 Ramadhan: Allah SWT Telah Meridhaimu dan Kedua Orangtuamu 

Jika Allah menyenangi seorang hamba, maka Jibril dipanggil: Sesungguhnya Allah mencintai seseorang, maka cintailah ia, maka Jibril pun mencintainya, Jibril pun menyeru pada penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai “fulan” maka seluruh penduduk langit mencintai, kemudian penduduk bumi pun akan menerimanya. (HR. Bukhari)

Dibutuhkan “tawadhu”, ta’awun dan tarahum kepada sesama ummat Islam.

“Sesungguhnya seburuk-buruk manusia disisi Allah adalah orang yang ditinggalkan manusia karena takut akan sikapnya yang buruk.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Senang berbuat kebaikan

Akan tetapi Allah Subahanahu Wa Ta’ala menjadikan engkau senang untuk beriman dan menghiasnya dalam hati-hati kalian, dan menjadikan engkau benci kepada kemaksiatan, kekafiran dan kefasikan, merekalah yang mendapat hidayah jalan yang lurus. (QS. Al Hujurat, 49: 7)

5. Banyak mendapat ujian

Sesungguhnya besarnya pahala seiring dengan besarnya ujian, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala jika mencintai sebuah kaum, akan menguji, maka barang siapa yang ridha dengan ujian itu, Allah akan meridhainya dan barang siapa yang membencinya, maka Allah pun benci.

6. Menerima nasehat dengan baik

“Dan jika dikatakan kepada mereka bertakwalah kalian kepada Allah, maka mereka merasa tinggi dengan dosa mereka, maka cukup bagi mereka neraka Jahannam dan seburuk tempat yang disediakan.” (QS. Al Baqarah, 2: 206)

7. Tidak mencari “kepentingan dunia” semata

“Barang siapa yang menginginkan dunia, maka akan kami segerakan di dunia baginya, sesuai dengan keinginan kami, kepada orang yang kami kehendaki, untuk kemudian kami jadikan mereka memasuki neraka jahannam dengan tercela dan tertunduk.” (QS. Al-Isra’, 17: 18)

 

Niat Shalat Tarawih

Shalat tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga waktu fajar (sebelum shalat subuh).

Shalat sunnah ini bisa dikerjakan secara munfarid atau sendirian tanpa imam, bisa juga dikerjakan secara berjamaah.

Dalam pelaksanaannya, ada yang melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, namun ada juga yang mengerjakan sebanyak 20 rakaat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved