Aceh Besar

Debit Berkurang, Waduk Keuliling Hanya Bisa Suplai Air Sawah untuk 600 Hektare

Saat ini kondisi debit air waduk keuliling secara umum di bawah batas maksimal, sehingga ketersediaan suplai air sawah terbatas 600 hektare.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Debit air di Waduk Keuliling, di Kecamatan Kuta Cotglie, Aceh Besar, tampak menyusut pada 31 Maret 2024. 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Dampak dari musim kemarau berkepanjangan ebit air waduk keuliling di Gampong Kruweung Krueng, Mukim Lam Leuot, Kecamatan Kuta Coglie, Aceh Besar, sejak beberapa minggu terakhir, dalam kondisi krisis debit. Bahkan untuk mendukung suplai air ke areal persawahan di sekitarnya, tidak optimal sesuai dengan akumulasi areal yang diekspektasikan sejak awal.

 “Saat ini kondisi debit air waduk keuliling secara umum di bawah batas maksimal, hingga perannya untuk suplai air irigasi seluas 600 hektar lebih juga tidak tercapai,” kata Kadis Pertanian Jakfar SP,  saat rapat terbatas dengan unsur OPD, Minggu (2/31/3/2024).

Ia mengatakan, prediksi luas areal yang dilayani oleh tumpahan air dari dam Waduk Keuliling mencapai 600 hektar lebih, dengan lokasi di 13 Gampong yang tersebar dalam wilayah Kecamatan Kuta Cot Glie dan Indrapuri. 

BahkanSebagian dari luasan areal itu memakai sistem pompanisasi, karena gagal tercover dengan suplai air dari Waduk Keuliling. Sistem pompanisasi oleh beberapa kelompok tani itu telah berlangsung beberapa tahun terakhir.

Secara umum, dua irigasi besar di Aceh Besar melayani areal persawahan di Aceh Besar, dari Seulimuem hingga Darul Kamal dan Darussalam. Kedua irigasi itu adalah Irigasi Krueng Aceh dan Irigasi Krueng Jreu. Hanya untuk area di seputaran waduk Keuliling dilayani dengan surplus air melalui dalam waduk. Namun sejak beberapa tahun terakhir, fungsi itu tak maksimal, karena debit air di Waduk Keuliling makin menyusut.

Kondisi itu akibat areal tangkapan air (catchmen area) yang makin berkurang di hulu, sebagai efek langsung dari penebangan hutan dan lainnya.

Pada sisi lain, dalam rapat tersebut juga dibahas terkait keberadaan venue Cabor Dayung PON 2024 di Waduk Keuliling telah menghadirkan harapan bagi warga sekitar. Karena fasilitas infrastruktur ke waduk yang berjarak sekitr 35 kilometer dari Kota Banda Aceh itu, kini telah membentang mulus.

Peningkatan jalan menuju waduk Keuliling terutama dari badan jalan Nasional menuju Waduk sepanjang lima kilometer, tak lepas dari usulan Pj Bupati Aceh Besar tahun 2022 lalu. Saat itu ada tiga ruas jalan, yaitu Jalan Lamtamot-Panca sepanjang 12 kilometer, peningkatan jalur Blang Bintang-Krueng Raya hingga pelebaran jalan masuk ke Waduk Keuliling

Sementara itu, PJ Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, mengatakan,  pembenahan total waduk, termasuk pengerukan, telah membuat kondisi waduk kini makin tertata rapi, serta akan menjadi potensi wisata yang makin diminati. 

Hal tersebut kata dia, merupakan potensi geliat ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan dari masyarakat sekitar waduk. Karena semua fasilitas di waduk, termasuk gedung hingga lokasi parkir akan menjadi daya dukung tersendiri untuk membuat wisatawan atau pelancong berkunjung ke waduk Keuliling, terutama setelah pelaksanaan PON ke-21. 

“Selama PON berlangsung, juga akan terjadi perputaran uang di seputaran waduk, karena ribuan orang akan berkunjung setiap harinya ke Waduk Keuliling. Mulai dari seribuan atlet hingga para pendamping dan warga yang ingin menyaksikan event pesta olahraga terakbar di negeri ini,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved