Ramadhan 2024
Begini Bacaan Niat Itikaf, Rukun, Syarat Serta Pengertiannya
tentang rukun, syarat dan bacaan niat itikaf sebagai panduan bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah berdiam diri di masjid
tentang rukun, syarat dan bacaan niat itikaf sebagai panduan bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah berdiam diri di masjid
SERAMBINEWS.COM - Bulan suci Ramadhan 1445 H tak terasa sudah memasuki 10 hari terakhir.
Momen Ramadhan menjadi waktu meningkatkan diri amal ibadah selagi masih diberi kehidupan.
Biasanya umat muslim mulai menjalankan ibadah sunnah itikaf di masjid-masjid pada 10 hari terakhir .
Umat Islam dianjurkan mengerjakan itikaf di masjid pada fase terakhir Ramadhan.
Sebelum mengerjakan ibadah itikaf, ada baiknya kita menyimak kembali
tentang rukun, syarat dan bacaan niat itikaf sebagai panduan bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah berdiam diri di masjid sambil menjalankan ibadah-ibadah lainnya.
Pengertian Itikaf
Itikaf adalah amalan sunnah di bulan suci Ramadhan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah riwayat yang disampaikan Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah Ra, Beliau berkata;
كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
Artinya; “Biasanya (Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam) beritikaf pada sepuluh malam akhir Ramadan sampai Allah wafatkan Beliau." (H.R. Bukhori & Muslim)
Melansir laman Muhammadiyah.or.id, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan itikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.
Ibadah ini termaktub dalam QS. Al Baqarah ayat 187. “…maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.
Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.”
Tata Cara Itikaf
Melansir sejumlah sumber, berikut tata cara mengerjakan itikaf:
Rukun Itikaf
1. Niat iktikaf
Berikut bacaan niat itikaf:
"Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidil ma dumtu fih"
Artinya, “Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.
Niat itikaf lain yang dapat digunakan seperti dikutip dari Kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi:
"Nawaitul i'tikafa fi hadzal masjidil lillahi ta'ala"
Artinya, “Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”
2. Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah salat -
3. Masjid untuk tempat iktikaf
Syarat Itikaf
1. Islam
Itikaf adalah salah satu bentuk ibadah. Sebagaimana dalam peribadat lainnya, Islam merupakan syarat mutlak yang harus ada pada diri sang pelaku. Dalam buku I'tikaf Penting dan Perlu (2004) karya Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi, dengan kata lain setiap ibadah yang tidak dibarengi dengan syarat Islam maka tidaklah diterima dan tidak ada pahala.
2. Berakal
Berakal juga merupakan syarat mutlak yang harus ada pada setiap pelaku ibadah apa pun. Orang gila atau yang tidak berakal tidak dibebanu taktif. Masalahnya, segala amalan harus disertai niat sedangkan orang tidak berakal tidak mampu melakukan niat. Mereka tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah.
3. Suci dari junub, haid, dan nifas
Dijelaskan bahwa orang yang junub (suami istri yang telah bersetubuh atau mimpi bersetubuh tetapi belum mandi), wanita haid, dan melahirkan tapi belum sampai pada hari ke 40 adalah orang-orang yang dilarang masuk atau tinggal di masjid.
Hal-hal Membatalkan Itikaf
1. Jimak
2. Murtad
3. Mabuk yang disengaja
4. Haid dan nifas ketika itikaf
5. Pingsan/hilang akal atau gila
6. Keluar dari masjid atau berpaling dari tempat itikaf untuk urusan duniawi, atau tanpa memiliki uzur yang syar'i.
Waktu Itikaf
Itikaf sangat dianjurkan dilaksanakan setiap waktu di bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir. Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah saw.
“Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beritikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.” (Muttafaq ‘Alaih).
Dalam hadis lain disebutkan: “Bahwa Nabi saw melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat.” (HR. Muslim)
Durasi Itikaf
Terkait durasi itikaf, di kalangan ulama berbeda pendapat. Al-Hanafiyah berpendapat bahwa itikaf dapat dilaksanakan pada waktu yang sebentar tapi tidak ditentukan batasan lamanya, sedang menurut al-Malikiyah itikaf dilaksanakan dalam waktu minimal satu malam satu hari.
Dengan mempertimbangkan dua pendapat ini, Majelis Tarjih menyimpulkan bahwa itikaf dapat dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu, misal dalam waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan seterusnya, dan boleh juga dilaksanakan dalam waktu sehari semalam (24 jam).
Tempat Itikaf
Di dalam QS. al-Baqarah ayat 187 dijelaskan bahwa itikaf dilaksanakan di masjid. Di kalangan para ulama ada pebedaan pendapat tentang masjid yang dapat digunakan untuk pelaksanaan itikaf, apakah masjid jamik atau masjid lainnya.
Sebagian berpendapat bahwa masjid yang dapat dipakai untuk pelaksanaan itikaf adalah masjid yang memiliki imam dan muadzin khusus, baik masjid tersebut digunakan untuk pelaksanaan salat lima waktu atau tidak. Hal ini sebagaimana dipegang oleh al-Hanafiyah (ulama Hanafi).
Sedang pendapat yang lain mengatakan bahwa itikaf hanya dapat dilaksanakan di masjid yang biasa dipakai untuk melaksanakan salat jamaah. Pendapat ini dipegang oleh al-Hanabilah (ulama Hambali).
Menurut Majelis Tarjih, masjid yang dapat dipakai untuk melaksanakan itikaf sangat diutamakan masjid jami atau masjid yang biasa digunakan untuk melaksanakan salat Jumat, dan tidak mengapa itikaf dilaksanakan di masjid biasa.
Demikian rukun, syarat, tata cara dan bacaan niat itikaf di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Niat Itikaf, Rukun, Syarat Serta Pengertiannya,
Bagi yang Berpuasa Wajib Tahu, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Batas Waktu Sikat Gigi dan Hukumnya |
![]() |
---|
Sudah Witir Saat Tarawih, Perlu Shalat Witir Lagi Usai Tahajud? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Coba Minum Air Rendaman Buah Kurma Setiap Pagi, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya |
![]() |
---|
Manfaat Air Rendaman Kurma untuk Kesehatan, dr Zaidul Akbar Sebut Rutin Diminum Nabi Setiap Pagi |
![]() |
---|
Ramadhan Berakhir, Ini Tanda-tanda Orang Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut UAS dan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.