Berita Kutaraja

BPOM Temukan Boraks Digunakan Satu Industri Kerupuk di Banda Aceh

Salah satu hasil operasi itu, petugas BPOM menemukan gudang pembuatan kerupuk tempe di Gampong Doy, Banda Aceh.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi didampingi pihak Dinkes Banda Aceh, Dinas Pangan Aceh, dan Ombudsman saat memberikan keterangan dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024), di Kantor BPOM, Banda Aceh. 

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh meningkatkan pengawasan selama Ramadhan.

Di Banda Aceh, mereka berhasil mengungkapkan satu industri kerupuk yang menggunakan boraks dan menyita bahan baku berbahaya tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024), di Kantor BPOM, Banda Aceh.

Yudi Noviandi menjelaskan, selama Ramadhan pihaknya memang mengintensifkan pengawasan terhadap bahan pangan.

Salah satu hasil operasi itu, petugas BPOM menemukan gudang pembuatan kerupuk tempe di Gampong Doy, Banda Aceh.

Lalu di lokasi, mereka mendapati blenk garam pengembang yang mengandung boraks. Garam pengembang itu merupakan salah satu bahan baku penting untuk pembuatan kerupuk tempe.

“Di sebuah usaha kerupuk tempe di Gampong Doy, Banda Aceh, kita temukan mereka menggunakan garam dengan merk serumpun ayam yang mengandung boraks, tentu ini sangat berbahaya ketika dijadikan makanan," kata Yudi Noviandi.

Yudi mengungkapkan, pada kemasan garam pengembang dengan merk serumpun ayam itu, memang tertulis nomor Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Namun setelah ditelusuri oleh petugasnya, ternyata nomor tersebut palsu.

Menurutnya, saat ini pihak BPOM sudah berulangkali memberikan peringatan kepada usaha tersebut supaya tidak lagi menggunakan bahan berbahaya.

Namun oleh pemilik usaha, sosialisasi itu tidak diindahkan.

Hal itu, karena pemilik usaha tersebut merasakan dengan menggunakan garam mengandung boraks itu hasil kerupuk yang diproduksinya lebih bagus.

Lalu pihaknya melakukan penelusuran lebih dalam, ternyata pemilik usaha mendapatkan garam pengembang itu di Pasar Lambaro.

Sedangkan produksinya ada di Medan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved