Puasa Syawal 6 Hari, Bolehkah Digabung dengan Puasa Qadha? Berikut Penjelasannya

Apakah boleh menggabungkan niat puasa sunah Syawal dengan qada puasa Ramadan?

Editor: Amirullah
cheapumrahpackage.us
puasa syawal 

SERAMBINEWS.COM - Berikut hukum menggabungkan puasa Syawal dan puasa qadha.

Puasa Syawal adalah amalan sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadan.

Puasa Syawal memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim, "Barangsiapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun."

Dari hadis ini, kita dapat merasakan keistimewaan besar dalam melaksanakan ibadah puasa Syawal.

Ada beberapa alasan mengapa puasa Syawal menjadi amalan yang sangat dianjurkan.

Pertama, puasa Syawal adalah pelengkap dari ibadah puasa Ramadan.

Setelah sebulan penuh beribadah, puasa Syawal menjadi bentuk syukur atas nikmat selesai menjalani ibadah puasa Ramadan.

Kedua, puasa Syawal menjadi cara untuk mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Dengan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal, seseorang akan mendapatkan pahala seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang tahun.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya amalan puasa Syawal dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain keutamaan-keutamaan tersebut, puasa Syawal juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.

Puasa tidak hanya membantu membersihkan tubuh dari racun, tetapi juga meningkatkan disiplin diri dan kesadaran spiritual.

Dengan menjalankan puasa Syawal, seseorang dapat memperoleh manfaat kesehatan yang sama seperti ketika menjalankan puasa Ramadan.

Namun demikian, menjalankan puasa Syawal tidaklah wajib bagi umat Islam.

Ia hanya merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.

Oleh karena itu, puasa Syawal tidak harus dilaksanakan secara berurutan pada hari-hari pertama bulan Syawal.

Seseorang dapat menjalankannya kapan saja di bulan tersebut, asalkan selesai sebelum akhir bulan Syawal.

Dalam merayakan bulan Syawal, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah lainnya seperti shalat sunnah, sedekah, dan zikir.

Dengan demikian, bulan Syawal menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Niat puasa Syawal

Berpuasa di bulan Syawal sama seperti tata cara puasa di bulan lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya.

Berikut ringkasan untuk panduan puasa Syawal.

* Niat puasa Syawal.

Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal:

Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunna-tan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Aku berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunah karena Allah Ta'ala.

* Makan sahur.

* Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.

* Berbuka puasa.

Bolehkan puasa Syawal digabung dengan puasa qadha?

Bagaimana jika seseorang ingin berpuasa Syawal, sementara ia memiliki utang puasa Ramadan?

Apakah boleh menggabungkan niat puasa sunah Syawal dengan qada puasa Ramadan?

Qadha puasa Ramadan hukumnya wajib dan seorang muslim dianjurkan untuk segera melakukan qada puasa usai Ramadan.

Pada saat bersamaan, puasa Syawal hukumnya sunah sehingga derajat pengerjaannya lebih rendah daripada qada puasa Ramadan.

Karena itulah, secara umum, perkara menggabungkan puasa Syawal dengan qada puasa Ramadan terbagi menjadi dua keadaan, sebagaimana dilansir dari laman Al-Ifta.

Pertama, puasa Syawal tidak boleh digabungkan dengan qada puasa Ramadan karena dua ibadah ini tidak setara.

Artinya, puasa Ramadan bersifat wajib dengan niat dan tata cara tersendiri, sementara itu puasa Syawal bersifat sunah dengan niat yang berbeda pula.

Analogi tidak boleh menggabungkan puasa Syawal dengan qada puasa Ramadan ini dikiaskan dengan haramnya menggabungkan salat sunah dua rakaat qabliah Subuh (ibadah sunah) dengan pengerjaan salat Subuh (ibadah wajib).

Dalam pendapat ini, dua ibadah yang berbeda tidak bisa disatukan.

Kedua, puasa Syawal boleh digabungkan dengan qada puasa Ramadan, namun pahala sunahnya tidak sempurna, sebagaimana disampaikan ulama mazhab Syafi'i.

Pendapat kedua ini juga menganalogikan ibadah wajib dan sunah lainnya, yaitu bolehnya menggabungkan niat mandi janabah (ibadah wajib) dengan niat mandi sebelum salat Jumat (ibadah sunah).

Artinya, orang yang mengerjakan dua ibadah, kemudian berniat keduanya akan memperoleh pahala ganda sekaligus.

Kendati demikian, salah seorang ulama mazhab Syafi'i, Imam Syihabudin Ar Ramli dalam kitab Fatawa Ar-Ramliy (2/63) menjelaskan bahwa orang yang berniat puasa Syawal dan qada puasa Ramadan sekaligus tidak tidak memperoleh kemuliaan puasa setahun penuh, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW.

Karena itulah, puasa Syawal dan qada puasa Ramadan sebaiknya dipisah, tidak disatukan untuk memperoleh pahala penuh dari ibadah wajib dan sunah tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah saw.

"Siapa yang berpuasa Ramadan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh," (HR Muslim).(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bolehkah Puasa Syawal 6 Hari Digabung dengan Puasa Qadha atau Puasa Ganti Ramadhan?

Baca juga: Niat dan Tata Cara Laksana Puasa Syawal, Keutamaannya Bisa Menghapus Dosa Selama Setahun

Baca juga: Hari Raya Tetap Sehat, dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Mudah Turunkan Kolesterol saat Lebaran

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved